Selamat membaca 😊
.
.
.
Seminggu semenjak kejadian Shani yang hampir di tabrak oleh motor, kini berganti Anin yang menjadi korban. Tidak parah hanya terserempet saja dan tidak ada luka yang berarti di tubuh anin. Namun itu tetap membuat Shani sangat kawathir.
Shani duduk di sofa ruang tamu apartemen nya, menonton tv dengan tenang namun yang sebenarnya Shani tidaklah benar-benar sedang menonton tv. Gadis itu sedang memikirkan siapa dalang di balik kejadian yang menimpa dirinya dan juga Anin.
Tidak mungkin jika hanya kebetulan. Karena Shani yakin motor yang di pakai oleh orang itu sama. Bahkan plat nomor kendaraan motor itu sama dengan motor yang hampir menabraknya.
Ting
Pesan masuk di handphone nya. Shani tersadar akan suara notifikasi pesan dari handphone nya. Segera mengambilnya dan membuka pesan itu. Shani mengerutkan keningnya saat membaca pesan dari nomor yang tak dikenal nya.
Ting
Lagi, pesan masuk dari nomor yang sama.
Ting
Lagi. Pesan masuk lagi dari nomor yang sama. Namun pesan yang terakhir ini membuat Shani kaget dan segera beranjak dari tempatnya. Mengambil tasnya yang berada di kamar dan berjalan tergesa-gesa keluar dari apartemen nya.
.
.
Shani membuka pintu cafe dan masuk kedalam cafe itu. Mencari seseorang yang ingin ditemuinya. Saat sudah menemukan seseorang itu segera Shani berjalan mendekati nya dan langsung duduk di depan orang itu. Menatap orang yang berada didepan nya itu dengan tatapan tajam.
Sedangkan orang yang di tatap oleh Shani hanya terkekeh. Tak terlalu menanggapi tatapan dari gadis didepannya itu.
"Apa maksut om sebenarnya?"tanya Shani to the point pada orang di depannya.
Orang yang di tanya oleh Shani mengubah posisi duduk nya dan raut wajahnya yang tadi nya santai kini menjadi serius.
"Jauhi Anin"ucap orang itu tegas.
Shani yang mendengar itu sedikit terkejut.
"Kenapa saya harus menjauh dari Anin? Dia saudara saya sekarang. Apa om lupa?"Shani menjawab dengan santai namun tetap waspada akan orang di depannya.
Orang yang di panggil om oleh Shani menatap tajam gadis itu. Kemudian orang itu tertawa mengejek gadis didepannya itu.
"Apa kamu yakin masih tidak ingin menjauh dari Anin?"
"Kalau begitu jangan salahkan saya kalau Anin bisa lebih parah dari keadaan nya sekarang."Shani yang mendengar itu terkejut dan menatap orang di depannya itu dengan tatapan tak percaya.
"Apa maksut perkataan om?!"orang itu terkekeh akan reaksi dari Shani.
"Jauhi Anin atau kamu akan melihat orang yang kamu sayangi itu menderita lebih dari sekarang!"
Setelah mengucapkan kata-kata ancaman orang itu segera pergi dari tempat nya bertemu dengan Shani.
Shani masih terkejut dengan ucapan orang yang baru saja ditemuinya. Tidak mungkin orang itu akan mencelakai Anin kan? Namun Shani harus tetap waspada dan hati-hati.
.
.
Shani, Gracia dan Cindy sedang berada di mall. Mereka sedang berada di salah satu toko baju yang ada di mall itu. Memilih-milih baju yang akan mereka beli. Sebenarnya yang heboh memilih-milih baju hanya Gracia dan Cindy sedangkan Shani hanya memberi saran jika mereka bertanya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
our secrets 🔞
Short Storykita memang berbeda .. kita juga terlihat tak bersama .. tapi jangan hanya melihat dari apa yang kita lakukan .. lihatlah hati kita yang selalu bersama ..