Selamat membaca 😊
.
.
.
.
Di belakang gedung sekolah terdapat dua orang siswi sedang berbicara dengan serius. lebih tepatnya salah satu dari mereka sedang di interogasi.
"Lo tau dimana dia kan Ji?"yang di tanya menjawab dengan gelengan kepala.
"Jangan bohong Jinan! Lo kan sahabat nya masa Lo gak tau dia dimana sekarang?!"Jinan hanya menghela nafas dan lagi menjawab pertanyaan itu dengan gelengan kepala.Shani. Gadis yang bertanya pada Jinan itu mengerang marah dan mengacak-acak rambutnya.
Jinan yang melihat itu hanya pasrah saja karena dirinya sudah berjanji pada sang sahabat untuk tak memberitahukan apa yang terjadi pada Shani.
"Gue yakin kok Shan. Anin pasti baik-baik saja. Lo harus percaya sama dia"Jinan menenangkan Shani.
"Tapi gue kawathir Ji. Gue takut dia kenapa-kenapa"Shani berkata lirih membuat Jinan memeluk gadis itu..
.
Cindy menghampiri Shani yang sedang duduk sendirian di bangku depan kelas. Sebenarnya dia kawathir dengan Shani yang akhir-akhir ini jadi pendiam dan suka melamun. Namun dia tak berani karena takut akan menyinggung perasaan sahabatnya itu.
"Lagi nunggu jemputan Shan?"Shani menoleh dan mengangguk.
"Iya nih, lama banget Dateng nya"Shani menjawab dengan lesu.
"Aku fikir kamu pulang bareng Gracia?"Cindy bertanya pada Shani pasalnya tadi dia mendengar jika Gracia mengajak Shani pulang bersama yang di jawab gelengan kepala oleh Shani.Mereka terdiam dengan pemikiran mereka masing-masing. Cindy memandang sahabat nya itu yang membuat Shani menjadi sedikit risih.
"Kamu kenapa liatin aku gitu amat? Awas ntar suka loh sama aku"Shani berkata dengan cengengesan sedang Cindy yang mendengar itu menjadi sebal.
"Apaan sih Shan. Gak lucu tau gak"jawaban Cindy membuat Shani semakin tertawa.
"Ya habis nya liatin aku gitu banget mbak nya."Cindy jadi tambah kesal dengan sahabatnya itu..
.
Seseorang sedang berdiri mengintai pergerakan seseorang di salah satu rumah di kawasan itu.
Meneliti setiap pergerakan seseorang yang sedang di intai nya dan sesekali berbicara dengan tangan menyentuh bagian telinganya.Hari ini Cindy menginap di rumah Shani atas permintaan Shani. Karena entah mengapa dirinya merasa jika ada seseorang yang sedang mengikuti nya sejak pulang dari sekolah tadi.
Ting tong
Suara bel rumah mengagetkan Shani dan juga Cindy yang sedang asik mengobrol di ruang tengah. Mereka saling berpandangan menerka-nerka siapa yang bertamu di jam yang bisa dikatakan cukup malam untuk bertamu.
Cindy mendekat ke samping Shani dan memeluk lengan sang sahabat dengan perasaan takut. Pasalnya saat ini orang tua Shani sedang tidak ada di rumah dan mereka hanya berdua saja di rumah ini.
Shani dengan sedikit keberanian nya berjalan kearah pintu utama rumahnya. Ingin tahu siapa yang bertamu malam-malam seperti ini.
Shani membuka pintu rumahnya dengan perlahan menampilkan sosok pria asing di depan rumahnya.
Pria itu tersenyum menatap Shani. Sedangkan Shani dan Cindy kebingungan. Siapa pria ini?"Permisi. Apa benar ini rumah Shani Indira?"tanya pria itu ramah.
"Emm iya. Saya Shani. Maaf apa ada keperluan dengan saya?"tanya Shani dengan sedikit takut. Pria itu tersenyum dan mengambil kotak yang ada di bawah kakinya."Saya kurir, ingin mengantar paket ini pada mbak Shani."pria itu menyerahkan kotak itu pada Shani. Shani menerimanya dengan ragu dan bingung.
"Ini dari siapa?"tanya nya pada pria itu.
"Disini tidak ada nama pengirim dan alamat pengirimnya mbak, kalau begitu saya permisi"setelah berpamitan pria itu langsung pergi dari rumah Shani.Dengan cepat Cindy membawa Shani masuk kerumah dan mengunci pintu.
Mereka berjalan cepat menuju sofa ruang tamu dan duduk disana dengan memandang kotak yang mereka letakkan di atas meja."Shan. Aku takut deh. Jangan-jangan itu kotak isi nya bom."Cindy memeluk lengan Shani erat.
"Jangan nakut-nakutin dong cin."Shani mengomeli sahabat nya itu.Shani dengan perlahan membuka bungkusan kotak itu dengan perasaan was-was.
.
.
.
Seseorang dengan umur 40an sedang memandang pemandangan kota Jakarta di malam hari dengan senyuman yang selalu membingkai wajahnya.
Merogoh saku celana nya mengambil sebuah foto yang terdapat potret tiga orang yang berbeda umur itu sedang bergembira.
"Sebentar lagi sayang. Kita pasti akan bertemu dan bersama lagi."ucap orang itu seraya mengelus foto tersebut.
.
.
.
TBC.
Maaf part nya pendek 🙏😢
Maaf juga kalo jelek 🙏
Kritik dan sarannya di perlukan 🙏
Terimakasih 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
our secrets 🔞
Short Storykita memang berbeda .. kita juga terlihat tak bersama .. tapi jangan hanya melihat dari apa yang kita lakukan .. lihatlah hati kita yang selalu bersama ..