17

1.1K 92 2
                                    

Selamat membaca 😊






.


.


Sudah empat hari Shani berada di Jakarta. Menghabiskan waktu libur kuliahnya di kota yang membesarkan nya ini. Menjalani hari-harinya bersama keluarga dan juga teman-temannya.

Seperti sekarang ini, Shani sedang berdandan di depan cermin. Memoles wajah nya dengan make-up yang tipis karena dasarnya Shani tak terlalu suka berdandan yang berlebihan.

Suara ketukan pintu kamarnya nya menghentikan kegiatannya. Segera Shani berdiri dan berjalan kearah pintu. Membuka pintu dan dilihatnya sang mama berada di depannya.

"Ada apa mah?"tanya Shani

"Itu sayang. Ada temen kamu di bawah. Katanya udah janjian sama kamu mau jalan"ucap sang mamah yang di sambut senyuman oleh Shani.

"Iya mah. Suruh tunggu sebentar ya mah. Shani mau ambil tas Shani dulu."mamah Shani mengangguk dan berjalan kembali ke lantai bawah.

Segera Shani mengambil tasnya yang berada di lemari dan memasukkan barang-barang yang perlu di bawa nya kedalam tasnya. Setelah selesai segera berjalan turun kebawah untuk menemui temannya itu.

"Yuk. Langsung jalan aja."ajak Shani setelah sampai ke lantai bawah.

Mamah Yona yang memang menemani tamu putrinya itu pun berdiri dan menghampiri Shani.

"memang mau pergi kemana sih sayang?"Shani tersenyum dan mencium pipi mamah nya.

"Hanya jalan-jalan aja kok mah. Ya udah, Shani pergi dulu ya mah. Dah mah."Shani berpamitan.

"Ya sudah. Tapi jangan pulang terlalu malam ya Shan."Shani mengangguk sebagai jawaban.

Teman Shani tadi pun berdiri ikut tersenyum pada mamah Shani dan ikut berpamitan pada nya. Yang di balas juga oleh mamah Yona dengan senyuman.

Segera Shani dan temannya itu pergi dari rumah orangtuanya Shani dengan mengendarai mobil.

Selama perjalanan mereka bercerita banyak hal. Karena memang mereka sudah sangat lama tidak bertemu karena teman Shani itu pindah ke Amerika setelah lulus SMP. Dan itu berarti dia juga teman dari Anin juga.
Karena mereka satu sekolah waktu SMP dan satu kelas dari mulai kelas 1 sampai mereka lulus SMP. Dan mereka hanya berkomunikasi lewat telfon dan Videocall saja.

.

.

Gracia dan Anin sedang berada di restoran yang tak terlalu jauh dari tempat universitas mereka. Mereka baru saja menyelesaikan makan siang disana.

Gracia yang sedang asik bermain handphone genggam nya menghentikan kegiatannya saat Anin memberikan pertanyaan yang menurutnya sedikit aneh.

"Gre. Lo tau siapa pacar Shani sekarang?"tanya Anin pada Gracia tanpa menatap gadis itu.

Gracia menatap Anin heran. Kenapa gadis itu bertanya kepada nya? Bukankah seharusnya dia lah yang lebih tau karena dia dan cici nya itu menjadi saudara bahkan sekarang satu rumah.

"Pertanyaan Lo aneh banget sih nin."Anin yang mendengar ucapan gracia pun akhirnya menatap gadis didepannya itu.

"Maksutnya?"tanya Anin.

"Ya aneh lah. Lo kan sekarang sodaranya ci Shani. Dan saat ini pun selama dia di Jakarta kalian satu rumah. Masa Lo gak tau siapa pacarnya ci Shani?"Gracia menggelengkan kepalanya bingung akan sahabatnya ini.

Anin menghela nafasnya. Benar kata Gracia. Seharusnya dia lebih tau siapa saja yang dekat dengan Shani saat ini. Bukankah dirinya dan Shani satu rumah bahkan setiap malam tidur bareng. Namun salahnya yang tak pernah mau bertanya tentang kehidupan gadisnya itu. Bukan tak mau , hanya takut jika dirinya banyak bertanya tentang kehidupannya selama ini, itu akan membuat Shani menjauh darinya lagi.

our secrets 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang