Selamat membaca 😊 semoga suka 🙂
Happy reading ⬇️
Gracia menatap tajam pada seseorang yang saat ini duduk di depannya. Tak habis fikir dengan apa yang ada di pikiran orang itu.
Mengepalkan tangannya menahan emosi.Braakk
"Lo gila ya!"
Orang yang di teriaki oleh Gracia hanya menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah gadis didepannya itu.
"Otak Lo itu kemanain hah?! Bisa-bisanya Lo berbuat kayak gitu"marah Gracia.
"Maaf gre. Gue gak tau kalo dia itu sepupu lo"ucap orang itu.
Gracia mencondongkan tubuhnya, tangannya mencengkeram kerah baju orang didepannya, menatap tajam orang itu.
"Kalo sampai dia kenapa-kenapa Lo orang pertama yang bakal gue incer. Paham Lo"Gracia melepaskan cengkeramannya dengan mendorong tubuh orang itu.
Orang itu hanya mengangguk tanpa berani menatap marah Gracia teman nya itu.
Gracia menghela nafasnya mencoba untuk menetralkan emosi yang ada pada dirinya. Tak habis fikir akan apa yang baru saja dia dengar dari teman kampusnya itu.
Sepertinya dia harus lebih ekstra lagi untuk menjaga saudaranya itu. Dan tak habis fikir juga kenapa saudaranya itu tak pernah menceritakan apapun padanya tentang percintaannya. Padahal dulu dia lah tempat curhat untuk sepupunya itu.
~
"Ji. Lo beneran mau ngelamar Cindy?"
"Serius?"
"Iya."
"Kapan?"
"Emm setelah wisuda nanti"
"Ok. Itu berarti tinggal beberapa bulan lagi"
Jinan hanya menganggukkan kepalanya pada Shani. Mereka sedang tiduran di atas kasur dengan posisi Jinan yang telengkup sambil membaca, sedangkan Shani terlentang dengan menatap langit-langit kamar.
"Ji. Salah gak sih kalo gue masih cemburu saat lihat Anin jalan sama orang lain yang bukan gue?"tanya Shani lirih.
"Gak. Itu wajar karena Lo masih cinta dan sayang kan sama dia."jawab Jinan.
"Gue gak tahan ji gini terus. Ini nyiksa banget buat gue"
Jinan menutup buku yang dibacanya kemudian menatap Shani yang ada disampingnya. Mengubah posisinya dengan miring dan memeluk tubuh Shani.
"Aku tau. Kalo Lo udah tahan kenapa gak Lo balikan sama dia? Gue yakin dia juga masih berharap sama Lo Shan"Jinan berucap dengan tangannya mengusap-usap punggung Shani.
Shani menggelengkan kepalanya di dalam pelukan Jinan dan membalas pelukan gadis itu. Merapatkan tubuhnya pada tubuh Jinan.
"Gue takut ji. Gue tau kalo gue selalu di pantau sama orang-orang suruhan orang tua itu. Gue gak mau terjadi apa-apa sama Anin"
Jinan menghela nafasnya saat mendengar ucapan dari Shani. Dirinya ikut bingung harus bagaimana dengan persoalan percintaan kedua sahabatnya ini.
.
.
Cindy menatap heran pada gadis yang duduk di depannya. Menatap nya dengan seksama. Sedangkan orang yang di perhatikan oleh Cindy sedang asik dengan dunianya sendiri bermain-main dengan telfon genggam nya.
Sampai pada akhirnya gadis itu menjatuhkan pandangan nya pada cindy yang memang sedari tadi memperhatikan nya.
"Kenapa Lo liatin gue kayak gitu? Suka Lo sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
our secrets 🔞
Short Storykita memang berbeda .. kita juga terlihat tak bersama .. tapi jangan hanya melihat dari apa yang kita lakukan .. lihatlah hati kita yang selalu bersama ..