Selamat membaca 😊
Semoga suka 🙂
Adegan 18+. Buat anak kecil skip aja yah 🙏.
.
.
.
.
.
Jinan sedang jalan-jalan di taman sekitar komplek perumahan. Menikmati waktu di hari Sabtu dengan duduk di kursi taman sambil menonton anak-anak kecil yang sedang bermain di taman itu. Mendengarkan musik dengan earphone yang sudah terpasang di telinganya.
Ketenangan gadis itu sedikit terusik saat merasakan ada seseorang yang duduk di ruang kosong disampingnya.
Diliriknya orang yang duduk disampingnya itu yang ternyata adalah seorang gadis yang terlihat seumuran dengan nya. Jinan mengangkat bahunya acuh dan kembali ke aktifitasnya lagi yaitu memejamkan mata dan mendengarkan musik.Cukup lama Jinan terdiam menikmati kegiatannya, gadis itu menoleh kesamping melihat gadis disampingnya yang terlihat seperti tidur? Dengan posisi seperti itu apa enaknya. Jinan berniat menunggu gadis itu sampai bangun, takut jika ada apa-apa pada gadis itu karena hari mulai sore dan taman sudah mulai sepi.
Terlihat gadis yang tertidur itu mulai terbangun dan sedikit linglung. Jinan yang melihat itupun menepuk pundak gadis itu yang membuat gadis itu menengok, mereka sama-sama diam saat pandangan mereka bertemu.
Jinan tersadar berdehem guna mencairkan suasana. Gadis itu ternyata adalah Cindy sahabat Shani teman satu kelasnya. Namun ada yang berbeda dari penampilan gadis itu. Mata bengkak seperti habis menangis.
"Lo habis nangis?"tanya Jinan to the point pada gadis itu. Sedangkan Cindy yang mendapat pertanyaan seperti itu kaget dan mengusap-usap mukanya.
"Gak kok, siapa yang habis nangis. Ini gara-gara gue ketiduran tadi"elak Cindy. Jinan hanya mengangguk saja tanpa bertanya lagi.Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dari taman itu. Mereka berjalan beriringan karena memang mereka bertetangga hanya berjarak beberapa rumah saja.
.
.
.
.
Di salah satu ruangan kantor memperlihatkan seorang gadis sedang fokus dengan layar laptop di depannya dengan sesekali meminum kopi yang berada disampingnya.
Pandangannya teralihkan oleh handphone yang berdering di saku jass yang ia kenakan. Mengambil benda itu dan menekan tombol warna hijau dan menempelkan benda itu di telinga.
"Ya halo sayang, ada apa?"
'. . . .'
"Iya sayang bentar lagi selesai kok, 30 menit lagi sampai rumah, oke"
'. . . . .'
"Iya iya, bye" mengakhiri panggilan itu menyimpan file-file penting dan menutup laptopnya serta membereskan mejanya. Setelah selesai beranjak dari duduknya dan berjalan keluar ruangan itu untuk pulang.
.
.
Setelah sampai di parkiran gedung apartemen gadis itupun keluar dari mobilnya, berjalan menuju kamar apartemen dengan langkah cepat.
Menekan kode password pintu apartemennya, membuka pintu dan langsung masuk kedalam. Berjalan kearah kamar meletakkan jass dan tas kerja di sofa yang ada di kamar. Memutuskan untuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri agar segar kembali.
Di dapur terlihat perempuan sedang sibuk dengan kompor dan alat masaknya, memasak makanan untuk dijadikan makan malam.
Perempuan itu terlonjak kaget saat sebuah tangan melingkar di pinggang nya.
"Ya ampun Abin bikin kaget tau gak, untung ini spatula gak melayang di kepala kamu"gadis itu berbica dengan nada sebal membuat orang yang memeluknya itu tertawa.
"Maaf-maaf, habis kamu itu makin cantik tau kalo lagi masak gini"ucap orang itu.Setelah menyelesaikan makan malam. Mereka memutuskan untuk beristirahat di dalam kamar. Mengistirahatkan badan mereka setelah kegiatan yang mereka jalani seharian ini.
.
.
.
Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang melelahkan bagi dua insan ini. Tapi juga menjadi malam yang mengasikkan bagi mereka.
"Eemmhh aanhh aahh"desah gadis yang sedang menikmati sentuhan dari sang kekasih.
Bibir mereka saling melumat, menjelahi isi mulut dari masing-masing. Saling menyalurkan perasaan mereka.Gadis yang sebelumnya berada di bawah kini memutar balikkan keadaan. Kini ia lah di di atas memegang kendali atas sang kekasih.
Mendekatkan wajahnya, menjilat telinga sang kekasih dengan sensual."Malam ini kamu cukup menikmati nya saja, biar aku yang akan memuaskan mu Abin sayang"gadis itu berbisik dengan begitu lembut dan mengecup menjilat leher gadisnya, membuat sang empu menahan gairahnya.
"Cani"panggil gadis itu parau dengan tatapan sayu penuh nafsu melihat sang kekasih dengan sengaja memperlambat caranya melepas pakaiannya sendiri.
Cani, gadis itu mencium bibir sang kekasih dengan penuh nafsu, melumat dan bermain lidah dengan sang kekasih. Tangannya membuka kancing baju kekasih nya. Meremas dengan sensual payudara sang kekasih yang masih terbungkus bra hitamnya.
"Eemmhh aahh Shani"desah gadis itu saat Shani mencium lehernya membuat banyak tanda di sana.
Tangan Shani melepas pengait bra itu dan membuangnya ke lantai kamar. Meremas memainkan payudara sang kekasih itu yang membuatnya semakin mendesah keenakan.
Ciuman Shani turun kebawah, berhenti di dada kiri dan bermain disana. Menjilat menggigit kecil puting payudara sang kekasih.
"Aaahh Shani "mulutnya tak bisa berhenti mendesah karena perlakuan Shani padanya. Gadis itu tak menyangka jika Shani gadis nya bisa seagresif ini saat bercinta.
Tangan Shani yang menganggur bergerak kebawah, menyibakkan rok yang sedang di gunakan gadisnya. Mengelus paha gadis itu, tangan nya terus bergerak kearah selangkangan gadis nya.
"Kamu benar-benar sudah nafsu banget ya Anin, sampe udah basah gini"ucap Shani pada gadisnya seraya tangannya bermain-main di bagian bawah Anin.
"Iihh Shan, aahh jangan ahh"Shani yang melihat gadisnya sangat bernafsu hanya senyum menggoda.
"Jangan apa sayang"goda Shani dengan menjilati puting payudara Anin.
"Please Shan, aku udah gak tahan"melas Anin pada Shani yang dari tadi bermain-main, membuat nya tak bisa mengontrol nafsunya.
"Apapun yang kamu minta sayang"dengan ucapan itu Shani mencium bibir Anin dan jari-jarinya bermain dengan area bawah gadis itu.
"Aahh aahhhh aahh Shani uuhh"desah Anin menggila karena Shani mempercepat permainan jarinya di bagian bawahnya.
Shani yang mendengar desahan itu semakin mempercepat gerakan jarinya.
"Aaaahh shanii a..aku mmhhh"desahan Anin terbungkam oleh ciuman. Shani semakin mempercepat gerakan jarinya.
Tubuh Anin sedikit mengejang saat gadis itu mendapatkan orgasme nya.
Shani melepas ciumannya dan menatap wajah Anin yang sedang menikmati sisa-sisa orgasmenya."Hah hah hah"Anin masih mengatur nafasnya, matanya terpejam.
Shani berpindah tempat kesamping Anin memeluk tubuh gadisnya itu. Menarik selimut dan menutupi tubuh mereka.
Anin mengecup pipi Shani dan tersenyum."Terimakasih ya Cani. Love you"Anin membalas pelukan Shani erat.
"Love you too Abin".
.
.
.
.
.
.
TBC.
OMG demi apa 😳😳 aku buat adegan ini 😂
Semoga suka, maaf kalo jelek dan bnyak typo 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
our secrets 🔞
Short Storykita memang berbeda .. kita juga terlihat tak bersama .. tapi jangan hanya melihat dari apa yang kita lakukan .. lihatlah hati kita yang selalu bersama ..