11 [Wanita dengan surai mentari]

1.2K 130 14
                                    

Hari yang sibuk diport mafia. Semuanya memiliki pekerjaan yang menumpuk. Tidak terkecuali chuuya yang kini sedang strees berat di ruangan miliknya ditambah lagi dia masih mengantuk karena hanya tidur selama 2 jam.

"ARGHHHH KENAPA DOKUMEN INI TIDAK BISA MENYELESAIKAN DIRI MEREKA SENDIRI" teriak chuuya. Ruangan chuuya dalah ruangan yang kedap suara, ruangan yang dibuat khusus untuk pria yang suka berteriak itu. Tiba-tiba seseorang masuk dari pintu ruangan, membawa beberapa dokumen yang harus ditanda tangani chuuya sebagai eksekutif port mafia.

"Taruh saja disana -oh iya apakah bos sudah kembali dari jalan jalan bersama ratu kecilnya itu" cibir chuuya saat mengatakan kata ratu kecil. Yang dimaksud chuuya adalah Elise, anak perempuan yang selalu dimanja oleh bosnya.

Pria bernama tachihara itu menjawab "belum." Chuuya mendecih lalu membiarkan tachihara pergi dari ruangannya. Chuuya meletakan kakinya diatas meja yang pinggirannya dipenuhi oleh kertas-kertas dokumen, mata birunya memandangi laut yang langsung dapat terlihat dari kaca jendela bangunan itu. 'Cantik' hanya itu kata kata yang terlintas dibenak chuuya saat melihat kilauan cahaya yang berada di laut biru daerah pinggiran yokahama.

Akutagawa juga sibuk dengan pekerjaannya sebagai komandan unit di port mafia. Berbeda dengan para eksekutif yang memiliki ruangan mereka sendiri. Para komandan unit hanya memiliki 1 ruangan yang dipakaikan sekat pembatas. Sama seperti dalam kantor pada umumnya.

Wanita berambut blonde mendekati meja akutagwa. "Akutagwa-san mau makan siang bersama" ucap wanita itu, akutagawa menjawab tanpa mengalihkan pandanga dari layar komputer didepanya, "tidak" hanya jawaban singkat yang dikeluarkan dari mulut akutagawa.

"Tapi kau harus makan siang juga, jangan terus menerus bekerja itu tidak baik untuk kesehatan mu" wanita itu tidak menyerah begitu saja.

Tidak ada jawaban dari surai reven itu. Wanita itu terus saja mengganggu akutagawa hingga akhirnya akutagawa juga kesal, "dengar higuchi, aku akan makan nanti. Kalau kau mau makan, makan saja duluan tidak usah menungguku." Namun higuchi memiliki sikap layaknya wanita remaja pada saat ini. Yaitu sudah diberi kode penolakan tetap saja keras kepala. Dia akhirnya pergi dari meja akutagawa 'hmph, suatu hari nanti kau akan menerimaku!' batin higuchi.

'Akhirnya.' Akutagawa menghela nafas panjang, lalu kembali melanjutkan kegiatannya didepan komputer. Beberapa menit kemudian mukanya memerah layaknya tomat yang baru matang, oh.. ternyata dia bukan sedang bekerja namun sedang melihat akun media sosial milik 'Nakajima Atsushi.'

"Akutagawa kau dipanggil keruangan chuuya" ucap higuchi yang baru kembali dari istirahat makan siang. Akutagawa cepat-cepat mematikan komputernya lalu berjalan menuju ruangan chuuya.

'Hmm... apa ini?'
---

Pojok Author

Makasihhh banyak buat yang udah suport funfic ini, maaf kalau alurnya gak jelas atau alur nya gak bisa kalian pahami 😔, saya gak pernah bikin funfic yang berpart-part jadi rada bingung juga soalnya kadang lupa endingnya gimana...

Yaudah deh gitu aja sih, cuma mau ngucapin makasih buat kalian yang udah nge vote dan ngasih komen dan masih stay terus di funfic ini 🙏

Have a nice day, and Always happy to you.
Bye-bye 💕

•{Sea Of Violets}• °Soukoku & Shin Soukoku°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang