20 ["Selamat malam Chibi"]

1.1K 118 13
                                    

Atsushi tertawa di kasurnya sambil berguling kesana-kemari membuat pria yang tengah membaca buku di sofa kebingungan melihat tingkah lakunya.

"Oi, jinko apa kau perlu ku bawa ke dokter?" Atsushi bangkit dari posisi berbaringnya, menatap akutagawa. Dia menggeleng dengan senyuman.

Akutagawa menghela nafas panjang sebelum bangkit dari sofa dan mulai bersandar di sandaran ranjang, mengisyaratkan kekasihnya untuk mendekat. Atsushi mendekat kemudian dia memeluk pinggang milik Akutagawa.

"Apa yang membuat mu senang?" Tanya Akutagwa kepada pria yang masih cengar cengir penuh kebahagiaan itu.

Pria itu benar-benar telah berubah. Berbeda dari dirinya yang dulu. Yang selalu menolak kehadiran Atsushi. Kini dia menerima semua perlakuan dari surai silver itu, dan dia memaklumi semua sikap manja Atsushi padanya.

Atsushi menatap kedalam manik mata gelap milik akutagawa. Beberapa menit kemudian pria itu baru membuka mulutnya dan menjawab, "Dazai-san dia–"
---

EKHEM, Yosh... kembali kekamar nomor 8 yang diisi oleh sepasang "sahabat", yaitu Chuuya dan Dazai.

-
Kini mereka berdua fokus dengan kesibukan mereka masing masing. Dazai membaca buku favoritnya–buku panduan bunuh diri, dan Chuuya berusaha untuk tidur.

Pria itu benar benar kesal pada Dazai. Selepas kejadian itu Dazai tidak meminta maaf ataupun merasa bersalah pada Chuuya, dia berlaku seperti tidak terjadi apapun pada mereka beberapa jam yang lalu.

Beberapa menit kemudian sebuah suara memecah keheningan diantara mereka. "Chuuya apa kau merasa lapar?" Suara itu berasal dari pria makarel yang menempati sisi tempat tidur samping Chuuya. Chuuya sontak terkejut namun tetap diam, tak mau menjawab. "Aku tau kau belum tidur, ayolah Chibi buatkan aku makanan aku lapar" rengek Dazai seperti seorang bayi kelaparan.

"Dazai, sekarang sudah jam 10 malam apa kau gila mau makan jam segini?!" Chuuya sudah lelah mendengar rengekan Dazai yang seperti bayi itu dan akhirnya memilih membuka suara.

"Anggap saja begitu, cepat buatkan aku sesuatu"

"Buat saja mie instant" ujar chuuya mulai kesal.

"Aku tidak bisa masak mie." Dazai berbohong. Dia adalah anak kost sejati, yang dimana setiap akhir bulan akan menjadikan mie instant sebagai makanan pokoknya.

Chuuya tertawa, bahkan suaranya dapat mencapai kamar milik koyou di lantai satu. Chuuya tertawa terbahak-bahak, tanpa sadar pria itu menendang pria makarel disampingnya hingga Dazai harus sampai menjium lantai kamar. "Baiklah baiklah aku buatkan" Chuuya beranjak dari ranjang, dia memilih mengalah dan pergi ke dapur unuk membuatkan pria itu makanan.
---

Chuuya melihat bayang-bayang seseorang dari dapur, Dia mendekat dan melihat Ranpo yang tengah mengemil dimalam hari. Mereka saling menatap selama beberapa saat sebelum Ranpo mulai bertanya "apa yang kau lakukan malam-malam begini?"

"Membuat mie instant" jawab Chuuya ketus.

Ranpo menyomot keripik kentang di tanganny, ia menelusuri bagian belakang Chuuya sebelum berkomentar, "apa kau benar-benar seorang pria?" Chuuya membalik badannya dan memberikan tatapan sinis pada Ranpo, "apa maksudmu".

"Kau cantik" ujar Ranpo.

"Aku tampan" balas chuuya, nadanya semakin ketus.

"Lalu bagaimana kau menjelaskan Dazai yang terpikat olehmu? Pria itu memiliki tipe ideal yang wanita cantik." Ujar Ranpo sambil memasukkan segenggam keripik kentang kedalam mulutnya. Chuuya menghentikan kegiatan memasaknya, "dia tidak menyukai ku"

Ranpo mengangkat sebelas alisnya heran, "apa maksud mu?" Tanya nya. Sebenarnya Ranpo tidak mau ikut campur dalam hubungan mereka, namun seperti nya ini akan menjadi topik yang menarik untuk dibicaran bersama Yosano–kegiatan ini biasa disebut juga sebagai gibah malem.

"Untuk apa aku memberitahumu" Chuuya berjalan mengambil piring di rak tempat penyimpanan. "Ayolah kau bisamenceritakan apapun padaku, atau kau mau aku masukan kedalam novel lagi? Mungkin kali ini aku akan memasukan mu kedalam novel bergenre romansa agar kau lebih memahami situasimu" terdapat nada meremehkan dalam nada bicara Ranpo.

"Tidak ada Poè disini jadi kau tidak bisa memasukan ku kedalam buku novel seperti dulu, dan buku yang Poè buat, semuanya bergenre misteri." Nada bicaranya benar benar santai sekarang, berbeda seperti sebelumnya.

"Aku bisa memintanya membuat buku bergenre romansa lalu menyuruhnya mengirimkan kesini. Aku tau dia akan melakukannya" puji Ranpo dengan bangga.

Chuuya membawa piring itu dan mulai menaiki anak tangga, meninggalkan Ranpo di meja dapur, "terserah padamu saja" ujar Chuuya sambil melambai tangan. Ranpo melihat kepergiannya hingga menghilang di balik pintu kamarnya.

"Memang pasangan serasi, sama-sama bodoh dalam memahami perasaan satu sama lain." Ranpo mulai berjalan memasuki ruangannya dan melihat Yosano yang masih sibuk membersihkan pisau pisau cantik koleksinya.

"Yosano, mari berdiskusi" Yosano mengalihkan pandangannya menuju pria yang baru memasuki kamar mereka, dia memberikan senyum licik kearah Ranpo. "Aku bersyukur kau memiliki kebiasaan menyemil malam."
---

Chuuya melangkahkan kaki ke kamarnya, matanya menangkap sosok seseorang yang sudah terlelap di kasur mereka–Dazai. Pria itu menghela nafas panjang, "kau menyuruhku memasak tapi kau malah tertidur" keluh Chuuya dengan suara kecil.

Dia berjalan menuju pria yang tengah tertidur. Menyisihkan rambut senjanya kebelakang telinga. "Mengapa aku menaruh hati padamu?" Ujar Chuuya, tangannya mengelus lembut pucuk rambut Dazai, merasakan lembutnya surai-surai coklat yang kini berada di genggamannya. Chuuya menarik selimut bernuansa coklat gelap yang masih terlipat, hingga leher Dazai.

"Kalau begitu mie ini aku saja yang makan" ia berjalan menuju sofa kemudian menghabiskan makanan dalam piring itu sebelum akhirnya pergi tidur. Dazai samar-samar membuka kelopak matanya dan menangkap surai senja itu sedang memakan mie yang seharusnya ia makan. Sebenarnya dari awal dia tidak lapar, Dazai hanya ingin Chuuya memakan sesuatu sebelum tidur, hanya saja kali ini dengan cara yang berbeda.

"Selamat malam Chibi" bisiknya sebelum kembali kealam bawah sadar.

Pojok Author💞

Holaa minna-san.
Author gak akan lupa untuk terus berterimakasih pada kalian para pembaca yang udah setia membaca Sea Of Violet a.k.a SOV, terimakasih juga untuk vote dan komentar kalian itu sangat berpengaruh pada author ya hehe.

Kalau kalian punya keritik atau saran jangan segan untuk kasih tau author, okey.

Have a Nice Day minna-san
Adios~
💞💞

•{Sea Of Violets}• °Soukoku & Shin Soukoku°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang