Atsushi datang kekantor terlalu pagi, pria itu mengira dirinya akan terlambat karena kemacetan di kota, namun dugaanya salah belum ada seorang pun yang berada dikantor kecuali dirinya.
Sudah hampir satu jam atsushi menunggu diluar kantor –karena dia lupa membawa kunci kantor duplikat miliknya– tak lama kemudian seorang pria berkacamata datang dan membuka pintu kantor itu, dia terkejut saat melihat atsushi yang sedari tadi hanya berjongkok dan memeluk kakinya sendiri."Jalanan tadi sangat macet membuatku khawatir akan telat datang kekantor" keluh pria bersurai silver itu.
"Ya kau benar, tidak biasanya ada kemacetan dikota" sahut pria berkacamata yang sedang menatap layar komputernya.
Seorang wanita beramput pendek masuk kedalam ruangan yang baru berisi dua orang, dia menghela nafas lelah lalu duduk dikursi miliknya, mengeluarkan sebuah tas kecil berisikan koleksi pisau kecil miliknya dia mau mengelap mereka semua dan memastikan pisau-pisaunya masih dalam keadaan baik.
"Parade itu membuat jalanan kota jadi macet, membuatku lelah harus berjalan sampai kesini" ujar wanita itu masih sambil mengelap koleksi pisau miliknya.
"Parade apa?" Kini lelaki bersurai silver mulai bertanya kepada wanita yang berada tak jauh dari mejanya.
"Parade penyambutan wali kota baru, apa kau tidak tau atsushi?"
"Ohhh aku baru ingat memang hari ini ada parade seperti itu, dan kedua organisasi ditugaskan mengirim dua orang perwakilan untuk mengawal parade itu" kini pria berkacamata ikut masuk kedalam perbincangan mereka.
Pria bersurai silver itu kembali bertanya "Lalu siapa perwakilan dari organisasi kita?"
Kedua orang yang awalnya masih terfokus dengan kegiatan mereka masing-masing pun mulai menatap atsushi, lalu memberikan jawaban secara bersamaan.
"Dazai dan ranpo."
"Dazai dan Ranpo-san."
Hanya kata oh panjang yang keluar dari bibir pria itu, lalu dia kembali bertanya kepada mereka "kalau organisasi port mafia?"
Yosano mulai menggoda atsushi dengan mengatakan "apa kau mencari bocah berambut gelap itu." Warna merah merona mulai merambat ke seluruh wajah milik atsushi, yosano mulai tertawa terbahak bahak membuat seisi ruangan bergetar untungnya hanya ada mereka bertiga di dalam ruangan itu kalau tidak mungkin seluruh anggota agensi akan mengalami sakit telinga berkepanjangan.
"Kalau kau ingin tau siapa perwakilan dari port mafia kenapa kau tidak melihat ke jendela saja" ucap yosano setelah berhenti dari tawa yang membuat telinga kunikida sakit. Atsushi mulai mendekati jendela yang ada di ruangan itu, ia melihat dazai dan ranpo yang sedang berjalan di samping mobil mevah milik wali kota, manik mata itu tiba tiba terpikat oleh seseorang berpenampilan serba hitam dengan surai gelap. Siapa lagi kalau bukan akutagawa ryunosuke.
Matanya terus menatap kearah pria di samping kiri mobil walikota itu. Sampai, dilihatnya seorang wanita dengan rambut blonde yang terus saja mengekori akutagawa, awalnya pria yang memandangi mereka tidak terlalu bernegatif thingking sampai wanita itu memeluk lengan akutagawa. Seketika hancur sudah hayalan dalam benak atsushi mengenai akutagawa, pria itu pelan pelan berjalan menjauh dari tepian jendela dan kembali duduk dikursi miliknya dengan wajah kusut.
"Dasar tidak punya malu mengumbar keromantisannya dengan seorang wanita di depan publik" ujar kesal atsushi.
KAMU SEDANG MEMBACA
•{Sea Of Violets}• °Soukoku & Shin Soukoku°
Fanfiction⚠️ 🔻WARNING!🔻 FUNFIC INI DIBUAT KARENA KEKURANGAN ASUPAN SOUKOKU DAN SHIN SOUKOKU. BAHASA BERANTAKAN! BXB SHIP, GAK SUKA SKIP LAPAK PARA FUJO/DAN FUNFIC CUMA NGIKUT ALUR HALUAN KU💕 TYPO BERTEBARAN! 98% FIKSI KHAYALAN. HAPPY READING MINNA 💖 Maka...