13.1 [Shin soukoku]

1.3K 144 4
                                    

Warning!
Yang jomblo jangan ngiri baca bagian ini

Ok makasih.
_

______________________________________________________________
Walau anak itu sudah berusaha menahan teriakannya namun akutagawa masih bisa mendengar suara gelas pecah, membuat lelaki itu berjalan dengan cepat ke asal suara itu diikuti oleh dua orang yang awlanya berada dipintu. Atsushi sadar ada langkah kaki yang mendekat dia dengan cepat berlari ke arah pintu yang terdapat tepat tak jauh didepannya, dia tidak peduli pintu apa itu dia hanya tidak mau keberadaannya diketahui oleh wanita dan pria berjaket yang berasal dari port mafia. Masa bodo dengan darah yang masih mengalir itu.

"Akutagawa-san apa itu" wanita itu kini menunjuk ke jejak darah yang ditinggalkan oleh atsushi, akutagawa membulat kan matanya sedangkan kedua orang lainnya mulai merasa ketakutan. "Apakah ada hantu dirumah ini" tubuh higuchi mulai bergetar karena ketakutan. "Tidak ada hantu, sebaiknya kalian pulang sekarang ini sudah malam" akutagawa mencoba mengusir mereka dengan cara yang lembut, akhirnya merekalu pun luluh dan menuruti perintah akutagawa.

Akutagawa berjalan ke arah pintu yang dituju oleh jejak darah itu, dia membuka pintu gudang tersebut dan didapatinya seorang pria yang sedang berjalan dengan pincang, mencoba mencari sesuatu dalam gudang.

"Sedang apa kau?" Tanya akutagawa, pria itu kini bersender di bibir pintu sambil melihat kegiatan yang dilakukan oleh atsushi.

Tidak ada jawaban dari lawan bicaranya, membuat akutagawa sedikit sebal karena diabaikan. Akutagawa menghampiri anak yang masih sibuk dengan urusannya, lalu menggendongnya ala bride style membuat pria bersurai silver itu terkejut ditambah dengan rasa malu yang tak karuan.

"Apa yang kau lakukan akutagawa!"

"Diam"

"Ish kau makin hari makin menyebalkan!! Turunkan aku! Aku masih bisa jalan tau" rengekan atsushi tidak berhasil, dia tetap digendong oleh pria itu sampai kesofa. Didudukannya atsushi disofa yang berbeda dari yang sebelumnya yang terkena pecahan beling dan coklat panas. Akutagawa pergi keruangan lain meninggalkan ia sendiri diruang keluarga, tak lama kemudia akutagawa kembali dengan sekotak obat yang berada di tangannya.

"Mau berapa lama kau mencari disana kau tidak akan menemukan ini, karena kotak ini berada diruangan lain"  jelas akutagawa sambil mengobati luka kaki milik atsushi.

"Kata siapa aku mencari kotak obat wlee"

"Sudahlah sekarang diam, aku akan mengobati lukamu."

Tidak ada satupun dari mereka yang membuka obrolan, akutagawa sibuk mengobati kaki atsushi sedangkan atsushi sibuk melamun dan menatap kearah pojok ruangan, entah apa yang ada dipikirannya saat ini.

Setelah selesai membalut luka atsushi dengan perban. Akutagawa mulai membersihkan serpihan beling yang berada disofa lainya. Suasana canggung menyelimuti seluruh sudut ruangan, atsushi berniat bertanya tentang hubungan akutagawa dengan wanita berambut blonde tadi namun niatnya terhenti. Lagian siapa dia, dia tidak berhak menentukan pasangan hidup akutagawa bukan?

Akutagawa kembali melirik kearah pria yang sedari tadi diam membatu, setelah ia membereskan kekacauan yang atsushi buat, dia mendekati arah atsushi dan menatapnya lalu kembali membuka suara, "oi jinko, mau sampai kapan kau mengabaikanku"

Tatapan serius milik akutagawa itu menyeramkan bagi atsushi namun disaat yang bersamaan atsushi merasa terpikat dengan pandangan matanya. Kedua mata mereka saling bertatapan, mata berwarna violet indah itu bertatapan dengan mata berwarna abu kehitaman.

Tiba-tiba suara pintu terbuka, menampakan seorang pria bersurai jingga yang baru saja kembali membeli bahan persediaan makanan saat dia melihat kedua pria yang sedang saling menatap di ruang keluarga.

'Sepertinya aku tertinggal sesuatu yang menarik' batin pria dengan paperbag ditangannya.

•{Sea Of Violets}• °Soukoku & Shin Soukoku°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang