Mentari mulai memberikan sapaan pagi kepada pria bersurai senja yang masih tertidur di ranjangnya, membuat chuuya membalik badannya untuk menghindari sinar mentari yang masuk melalui celah jendelanya. Ia malas, toh sekarang hari sabtu buat apa dia harus bangun pagi?
Namun Alam semesta seakan tidak mengizinkannnya bermalas-malasan, perutnya sakit–sudah jelas Alam memanggilnya–walau malas namun ia memaksakan diri untuk beranjak dari kasur tercintanya. Setelah kembali chuuya tidak ada niat untuk kembali tidur, dia harus beres-beres rumah. Apa lagi setelah Akutagawa keluar dari rumahnya dia jadi harus mengerjakan semuanya seorang diri, seperti dahulu.
---Sedangkan keadaan Akutagawa, kini ia tengah meringkuk di ranjangnya. Sudah lama ia tidak tidur di kamar lamanya–kamar nya di rumahnya sendiri–dia memutuskan pindah lagi kerumah lamanya itu, ditambah Atsushi pun ikut tinggal bersamanya.
Terdapat dua kamar yang berukuran cukup besar, masing-masing kamar dulu ditempati oleh akutagawa bersaudara. Rumah ini adalah pemberian dari mori sebagai hadiah masuknya akutagawa bersaudara ke dalam port mafia. Chuuya pun mendapat hadiah yaitu mobil yang pernah Dazai ledakan dan 1 lusin sake edisi terbatas.
Atsushi masuk kedalam kamar akutagawa, sudah 2 hari setelah mereka tinggal bersama. Akutagawa selalu saja mengalami mimpi buruk setiap kali ia tidur dikamarnya, atsushi jadi harus mengeceknya berulang kali karena rasa khawatir yang dimiliki pria harimau itu.
Pernah ia ketahuan dan berakhir di ceramahi oleh pria beralis botak itu, dia selalu bilang jangan khawatirkan aku, aku baik baik saja sedangkan ia setiap malam selalu mengigau memanggil nama Dazai dan selalu berkata 'apa aku kurang cukup kuat?'.
Akutagawa masih mengagumi pria berbalut perban yang sama sekali tidak memiliki kepekaan terhadap chuuya, lebih tepatnya pria yang selalu mempermainkan perasaan chuuya.
"Akutagawa" kali ini atsushi nekat membangunkannya, ia tidak peduli akan diceramahi seperti apa oleh kekasihnya, dia hanya ingin menyingkirkan perasaan khawatirnya.
"Jika kau memang selalu bermimpi buruk kalau disini, mari kita bertukar kamar saja" tawaran atsushi yang jelas jelas langsung ditolak oleh pria berkepala batu itu. Seperti biasa dia selalu bilang 'tidak apa apa' membuat atsushi muak dengan kata kata itu. Atsushi mengerucutkan bibirnya kemudian langsung masuk kedalam selimut milik akutagawa, akutagawa refleks menghindar hingga punggungnya bertubrukan dengan tembok.
"Apa yang kau lakukan."
"Menghangatkan mu." Ujar atsushi sambil menarik tangan akutagawa dan membawa pria bersurai gelap itu kedalam pelukannya. 'Hangat', itulah yang akutagawa rasakan. Kemudian tanpa sadar, kesadaran akutagawa pelan pelan menghilang dalam pelukan.
"Nyaman"
TBC-
Pojok Author
Hola hola minna..
Apa kabar?
Jaga kesehatan yak.. soalnya salah satu orang yang deket sama saya kena DB jadi kalian jaga kesehatan yak.Berulang kali saya mau mengucapkan terima kasih kepada kalian yang setia nungguin funfic ini, dan yang udah baca, memeberi vote dan komentar. Makasih banyakkkk semuanya💕🫂
Happy weekend minna..
Have a Nice Day
Bye bye💕
KAMU SEDANG MEMBACA
•{Sea Of Violets}• °Soukoku & Shin Soukoku°
Hayran Kurgu⚠️ 🔻WARNING!🔻 FUNFIC INI DIBUAT KARENA KEKURANGAN ASUPAN SOUKOKU DAN SHIN SOUKOKU. BAHASA BERANTAKAN! BXB SHIP, GAK SUKA SKIP LAPAK PARA FUJO/DAN FUNFIC CUMA NGIKUT ALUR HALUAN KU💕 TYPO BERTEBARAN! 98% FIKSI KHAYALAN. HAPPY READING MINNA 💖 Maka...