24-1[+Bonus bagian 2]

1K 83 6
                                    

01.20 Malam. -Kediaman Dazai Osamu dan Nakahara Chuuya-

Suasana malam hari kedua pasangan ini sayangnya tidak seindah para kouhai mereka.

Saat Chuuya membuka kenop pintu rumah sepulang bekerja,  matanya menangkap sosok Dazai yang tengah duduk di ruang tamu dengan secangkir kopi dan sebuah laptop yang berada di pangkuannya.

Pria itu sangat menawan di mata Chuuya walau hanya menggunakan baju lengan panjang berwarna putih dan celana jeans hitam, tanpa sadar Chuuya memanggil nama pria yang sedang mengangkat cangkir kopi di tangannya.

"Osamu-"

Dazai langsung menutup laptopnya saat mendengar suara Chuuya, sekaligus tersedak kopi yang baru saja di minumnya. "Chuuya, hari ini aku akan tidur di kamar tamu jadi kau bebas menggunakan kamar semau mu" ujar Dazai beberapa saat setelah ia sudah tidak tersedak.

Padahal belum sempat Chuuya menginjakkan kakinya kedalam ruang tamu, pria itu pergi begitu saja membawa laptop dan cangkirnya.

"Salah apa coba aku sama pria itu? Huh.." Keluh Chuuya, ia melepas mantel serta topinya dan menggantungkannya ke gantungan yang berada di dekat pintu lalu ia langsung pergi ke kamarnya, suasana hatinya sudah di rusak oleh pria yang beberapa waktu lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

Chuuya langsung mengunci pintu kamarnya setelah dia berada di dalam. Dia membuka kemeja putihnya menampakan tubuhnya yang ramping dan pucat. Mengganti pakaian kerjanya menggunakan sebuah piama tidur sebelum akhirnya meloncat ke kasur, berbaring sambil menatap langit langit kamar bernuansa putih.

"Atsushi, dia dan Akutagawa pasti sedang menikmati suasana malam yang indah bersama dengan malaikat kecil mereka, enaknya..." Chuuya menutup matanya dengan lengan kecilnya. "Jujur saja aku iri dengannya" lanjut Chuuya dengan tawa canggung di sela sela kalimatnya.

"Sialan"



26 April, 06.15 pagi.

Sinar mentari menerobos masuk kedalam ruangan, menerobos masuk melalui sela-sela tirai berwarna coklat, menganggu tidur seseorang yang berada di ranjang dengan tubuh yang terbalut oleh selimut.

Pria itu merintih tak nyaman sebelum membuka matanya dan menengok kearah jam weaker yang ada di meja nakas. "Huh... lagi lagi aku harus bertemu dengan wanita itu, cih" dia bersender di senderan ranjang dan mengacak acak rambut coklatnya. Setelah beberapa saat dia baru beranjak dari ranjang dan pergi menuju toilet yang berada di luar kamar tamu.

Saat keluar dari kamar mandi, pria berbalut perban di seluruh badannya berpas-pasan dengan pria lain yang tinggal bersamanya di rumah sederhana mereka.

"Chuuya, kau sudah bangun?"
"Tidak aku masih tidur"
Dazai tertawa mendengar jawaban sindiran yang di lontarkan dari pria di hadapanya, "kau sangat lucu Chuuya, baiklah silahkan jika kau mau memakai kamar mandinya" Dazai menyingkir dari pintu kamar mandi supaya tidak menghalangi Chuuya untuk masuk kedalamnya.

"Aku tidak ingin pergi ke kamar mandi" mata Chuuya menatap kearah sang pria makarel. "Aku ingin bertemu denganmu."

"Eh?" Dazai menunjuk dirinya sendiri dengan tatapan tak berdosa, "denganku?" Chuuya menganggukan kepalanya. "Maaf Chibi, tapi aku harus ke kantor pagi ini" desahan kekecewaan keluar dari mulut Chuuya.

"Jangan bilang akhir-akhir ini kau merindukan perhatianku, chibi?"

"DIH JANGAN KEPEDEAN DAZAI!" Chuuya membalas spontan dengan bentakan khasnya lalu pergi dari tempatnya berada sambil menanggung rasa malu.

"Ehe.., Imutnya~" Dazai kemudian pergi berlawanan arah dari pasangannya. Hendak bersiap-siap untuk menginjakan kaki menuju dunia luar, meninggalkan pasangannya sendirian di rumah.
––––––––

•{Sea Of Violets}• °Soukoku & Shin Soukoku°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang