...
Aku berhenti untuk menghubunginya, entah kenapa aku merasa mungkin sudah saatnya aku berhenti. Melihatnya online membuatku sedikit merasa rindu, inginku menyapa dan berbincang-bincang seperti dulu. Aku masihlah ingat betapa asyiknya perbincangan kita di telepon, atau betapa serunya saling membalas pesan. Dia yang membuat bongkahan es ini mencair seketika, lalu menghangatkan kembali duniaku yang dingin ini. Aku tidak pernah merasa mencintai seseorang sebesar itu. Ternyata benar ya kata orang-orang, selama orang yang kita cintai itu bahagia, itu sudahlah cukup.
Ah, ternyata ini ya yang dinamakan dengan cinta platonik.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
Historia Corta[RE-PUBLISHED] Hanya berisi tulisan random tentang pikiran, kisah hidup, dan keluhanku yang tidak bisa aku ekspresikan di dunia nyata. Semuanya kutulis agar aku bisa meluapkan apa yang aku rasa saat ini. Publish ulang karena gaada tempat curhat sela...