Ch. 1

8.8K 606 37
                                    

· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·



The First Chapter

Kringg..

Bell pelajaran terakhir berbunyi yang artinya Junkyu harus kembali ke kelas, pemuda manis itu keluar dari bilik dan berkaca di wastafel, menatap betapa sembab kedua matanya saat ini, meronggoh saku celana nya mengambil ponsel untuk mengecek jadwal pelajaran selanjutnya.

"pelajaran sejarah, aku tidak boleh telat masuk kelas." dengan sigap Junkyu membasuh wajah nya dengan air, membenarkan kaca mata yang bertengger dihidungnya serta merapikan seragam yang sudah cukup mengering, tak membuang waktu ia langsung berlari menuju kelas nya di lantai 3.

ditengah tangga, junkyu sempat berpapasan dengan lelaki dingin yang sangat ia benci, sontak menoleh kearah berlawanan berusaha menutupi wajah nya diiringi mempercepat langkah.

"woi!" suara berat itu menggema di tangga yang kosong, junkyu otomatis berhenti tanpa menoleh dan menunduk takut.

"ngapain nunduk?!" pemuda itu menyentak hingga junkyu mendongkakan kepala, tapi maniknya menghindari pemuda itu.

"ck. cengeng." pemuda itu menatapnya tajam dan berdecih, lalu berlalu kebawah dengan santai. junkyu tidak sakit hati karena memang itu fakta nya, memilih bersyukur karena pemuda itu tidak aneh - aneh dan kembali berjalan keatas.

sampai ditempat tujuan, Junkyu mendudukkan badan di bangku paling depan, tepat dihadapan meja guru, si manis duduk seorang diri di meja yang seharusnya diisi berpasangan.

kelas sangat riuh saat jam kosong, terkadang siswa/i akan tidur, makan, maupun bercanda gurau bersama dibangku belakang. Tapi disinilah Junkyu, disaat yang lain sibuk bersama, ia hanya akan membaca buku pelajaran atau novel ditemani alunan lagu lewat earphone yang terpasang dikedua telinganya.

awalnya ia tak punya satupun teman, hingga tuhan dengan baik hati mengirimkan dua pemuda ini.
"junkyu, kau habis dari mana?" mengangkat kepala nya untuk melihat siapa yang mengajak nya berbicara.

"matamu sembab lagi, apa yang terjadi?" tanya Asahi lirih, bersama Yedam yang berjalan menuju meja nya dengan tatapan yang menyorotkan iba.

Bang Yedam dan Hamada Asahi, hanya mereka berdua yang mau berteman dengan nya, Yedam adalah wakil ketua osis, ramah dan cerdas. sedangkan Asahi, pendiam dan pemberani.

"mereka mengganggu mu lagi?" tanya yedam

"ya." jawab Junkyu singkat lalu kembali menuduk memandang buku dimeja.


< 1 jam yang lalu >

Jam istirahat kedua datang, seluruh siswa - siswi kelas berhamburan menuju kantin atau halaman yang luas untuk bermain, namun tidak dengan dua pemuda manis yang menetap dikelas, salah satu yang bersurai pirang sedang tertidur pulas di meja nya sejak pelajaran terakhir.

Delicate | Harukyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang