· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·Junkyu mengatakan itu dengan serius, maka Haruto menuruti ucapan nya. beberapa hari terlewati, kedua insan itu membangun tembok semakin tinggi, rumorpun tak pernah ketinggalan, siswa - siswi gangnam ikut bingung, lagi.
dahulu karena interaksi kedua nya yang mendadak intim, lalu sekarang mendadak seperti orang asing, tak pernah lagi ditemukan berjalan berdampingan atau bertegur sapa. geng brengsek? mereka tidak ikut - ikutan, hanya membiarkan urusan rumah tangga kedua nya selesai sendiri.
junkyu sedang terburu - buru menuju ruang guru saat mendapat panggilan untuk membantu beliau mendata nilai, membawa beberapa berkas berisi tugas yang akan ia cek nanti.
di belokan akhir, kaki nya tidak sigap berhenti dan berakhir menabrak tubuh seseorang.junkyu yang menubruk tapi ia juga yang terpental, sedangkan pemuda tinggi didepan nya tetap berdiri tegak, "maaf—" kalimatnya terhenti saat mendapati seorang yang ia tabrak adalah sang ketua geng.
haruto hanya menatapnya datar tanpa ekspresi, lalu bergeser dan berjalan menjauh. meninggalkan tanpa sepatah kata, junkyu menoleh menatap punggung itu cukup lama, melupakan berkas yang tergeletak menyedihkan di lantai.
apakah rencana nya berhasil?
batin nya dalam hati, ia lekas mengambil berkas yang jatuh dan segera menuju ruang guru.
• •
omong - omong tentang puluhan barang mahal yang haruto berikan untuknya, junkyu sudah sangat serius untuk mengembalikan semua nya. ia mengumpulkan semua ke dalam 3 box jumbo dan siap menghubungi ekspedisi.
namun saat ia menyebut alamat tujuan, semua ekspedisi mendadak memiliki respon yang sama.
"maaf, kami tidak bisa mengirimkan segala jenis barang ke alamat tersebut. terima kasih."alasan sangat ketara yang tidak masuk akal, mana mungkin puluhan ekspedisi seakan me-blacklist alamat rumah yang sama, kalau bukan gara - gara haruto yang menutup akses nya dengan mudah.
junkyu menjambak rambutnya sendiri karena kesal, membayangkan 3 box besar ini tidak akan muat pada mobil taehyung atau jihoon, kalaupun berhasil ia bawa kesana, satpam pribadi mungkin tak akan mau membukakan pagar, atau malah bertemu bibi lisa dan berakhir sia - sia.
jadilah junkyu terpaksa menyimpan beberapa saja, sisa nya ia berikan pada taehyung, yedam, asahi dan jihoon yang senang hati menerima barang mahal secara gratis.
tapi tak sampai sana, sekarang giliran kotak pos nya yang selalu terisi kiriman rutin, yaitu sebuah bunga dan coklat. kali ini junkyu tak merasa terganggu karena ia suka coklat, untuk bunga ia pindahkan ke pot cantik dengan air agar tak cepat mati. jenis bunga nya selalu sama yaitu mawar putih.
terkadang juga loker sekolahnya diisi barang oleh orang asing, seperti surat cinta dan snack. kali ini junkyu memiliki kerutan didahi sambil berjalan membawa surat dan susu pisang ke dalam kelasnya.
"ada lagi?" tanya jihoon, junkyu mengangguk dan memberikan kertas bertuliskan gombalan romansa dan beberapa bait kalimat penyemangat untuknya.
si surai merah membaca itu semua sambil cengar - cengir, "kali ini agak menggelikan, tapi aku cukup takjub dengan tulisannya yang selalu rapi. masih tetap tidak ada identitas ya?" jihoon membolak - balik kertas seperti mencari hint.

KAMU SEDANG MEMBACA
Delicate | Harukyu [END]
Hayran Kurgu"𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒖 𝒌𝒂𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒊𝒕𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 '𝒑𝒆𝒎𝒃𝒖𝒍𝒍𝒚' 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒅𝒊𝒂. 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒏, 𝒌𝒊𝒎 𝒋𝒖𝒏𝒌𝒚𝒖?" inikah karma yang sebenarnya? karena jatuh kedalam 𝒑𝒆𝒔𝒐𝒏...