Ch. 18

4.9K 469 83
                                    



· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·

"Ahjussi!! tolong bukaaa huaaa!" Junkyu bergelantungan di gerbang sekolah berteriak memohon kepada pengawas, tapi ahjussi itu malah tak menghiraukan nya. lagi - lagi ia bangun kesiangan karena kelelahan setelah liburan.

Junkyu dalam hati merutuki bapak tua pelit itu, padahal ia kan cuman telat 10 menit, tapi beliau tidak mau membantu nya! menendang kaleng kosong disebelah kaki nya, tak ada pilihan lain selain pulang dan bolos.

TINN

Junkyu mendongkak, alisnya menukik bingung saat menemukan pengawas itu mendadak lari terbirit - birit membuka pagar, lalu si manis menoleh ke arah mobil familiar disebelahnya, pantas saja! ternyata haruto.

kesempatan emas, ia dan muris lainnya segera berlari masuk namun lagi - lagi pengawas mencegatnya,
"maaf, gerbang hanya dibuka untuk tuan muda." siswa lain pun mendadak mundur tak berani, sedangkan junkyu hampir mengomel marah pada pengawas yang pilih kasih sampai haruto memutuskan niat nya.

"lo mau masuk?"

mengembuskan nafas kasar, "menurutmu?!"

haruto menekan tombol kunci pintu, "masuklah." tapi junkyu hanya bergeming ditempat, bingung.

"alih - alih aku masuk kedalam mobil mu, bisakah kau berbicara pada satpam itu agar mengizinkan ku masuk gerbang, tuan muda?" ucap junkyu meminta negosiasi

"masuk kedalam mobil atau gak sama sekali." ucap haruto memberi dua pilihan, junkyu dengan kaki menghentak diaspal pun terpaksa masuk kedalam mobil demi tidak bolos, selanjutnya mobil sport itu meluncur ke tempat parkiran.














ke kelas? tidak semudah itu, haruto menggeretnya ke kantin dan memaksa untuk menemani nya sarapan.

jika kalian pikir kim junkyu bebas dari Red List artinya ia bebas hidup tenang? tentu tidak, si bos tidak sebaik hati itu memberikan sesuatu secara cuma - cuma, kedua nya juga memutuskan menjadi teman dan berhubungan sewajarnya.

kali ini hanya mereka berdua karena jam pelajaran sedang berlangsung,
"nanti lo pulang bareng gue." ucap haruto membuat suapan nya terhambat.

"aku bisa pulang sendiri naik bus." tolaknya

"siapa juga yang mau nganter lo, barang bunda lo kebawa mama gue, dia nyuruh gue ngasih nanti."

junkyu menaikkan alisnya, "siniin aja barangnya biar kau tak perlu repot mengantarku."

haruto berdehem singkat, "jihoon bilang rumah lo satu arah."

"memang, tapi kau tidak ingin mengantarku kan?"

"kata siapa?"

junkyu menatapnya datar, "terserah." keduanya melanjutkan santapan mereka. hingga manik nya menemukan salah satu guru yang memasuki kantin.

junkyu segera menarik seragam haruto dihadapan nya, "ada guru! kita harus kabur."

"siapa?"

"ck, bobby seonsaengnim! cepat bangun!" junkyu greget saat haruto nampak biasa saja, super santai seperti tidak terjadi apa - apa, padahal guru itu terkenal dengan ketertiban nya, apalagi junkyu murid beasiswa, bisa kapok jika ketahuan bolos kelas.

"lo lupa gue siapa?" junkyu menghentikan sesi paniknya, maniknya menatap guru yang berjalan mendekati kedua nya.

sontak junkyu menunduk menyembunyikan wajahnya, langkah kaki itu semakin dekat,
"oh.. halo haruto, saya kira junkyu-ssi dan teman nya yang sarapan dikala jam kelas,  tapi ternyata bersama anda." suara bobby seonsaengnim terdengar terkejut sekaligus sarkas.

Delicate | Harukyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang