gak cuman treasure yang reboot, buku ini juga mau reboot🔜🔚· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·
"ngapain balik? mau bukain celana gue?" karena tak ada jawaban, haruto pun membuka matanya.
nafasnya tercekat sambil mengucek kedua matanya, berharap ini bukan halusinasi. "junkyu.. itu lo?"
"hai, ini aku." tangan haruto terulur untuk menyentuhnya dan syukurlah, dia tidak halusinasi. junkyu benar - benar datang padanya.
sontak haruto bangun dari ranjangnya sebelum ia mencegahnya, "junkyu, gue gak nyangka lo mau ketemu gue lagi."
"maaf membuatmu khawatir, ada sesuatu dirumah yang tidak bisa aku tinggalkan." jawab junkyu meletakkan buah di meja.
"gapapa kok sumpah gapapa, yang penting gue bisa lihat lo disini sekarang."
"i miss you so bad that i might be crazy if i can't see you anymore." lanjut haruto menggenggam kedua tangannya.
seketika junkyu terhenyuh, "don't worry, aku disini." bersama senyum termanis yang berhasil menenangkan pasien itu.
junkyu menggeret kursi untuk ia bawa ke sebelah ranjang, "oiya tadi itu.. apa?"
"tadi apanya?"
haruto berpikir sejenak dan tertawa canggung, "OH! gue kira tadi jeno balik lagi, ternyata lo."
"i-itu gak kayak yang lo pikirkan, kyu. celana itu maksutnya ya gue kalo ke toilet emang harus dibantu, gitu." haruto tergagap sendiri karena malu dan si manis tak dapat menahan tawa nya.
"okay, santai aja kali kok panik gitu, eh ini makan siangmu?"
lagi - lagi haruto merasa ke gep, karena akhir - akhir ini dia memang tidak nafsu makan, atau bahkan tidak makan sama sekali, obat saja dia tolak.
"gue lupa, sini gue makan."keningnya mengerinyit, "emang bisa makan sendiri?"
harutopun nyengir, kesempatan. "biasanya gue disuapin anak - anak sih, dokter bilang gue gak boleh banyak gerak."
dan dengan polosnya junkyu mengiyakan, lalu menyuapi seniornya hingga ludes tak tersisa, "wow, kau seperti orang kelaparan."
haruto meneguk air putih hingga menetes, "menu hari ini enak."
"lo bawain gue buah ya?"
"huum, mau?" tawaran yang pasti tidak akan haruto tolak.
junkyu mengupasi berbagai buah - buah an, ia juga ikut makan itu sambil menonton TV, tak lama terdengar ketokan dari pintu.
"P-permisi, tuan. hari ini jadwal anda untuk check up." ucap suster wanita itu sambil gagap seperti ketakutan dengan ancang - ancang membawa nampan di dada, jaga - jaga bila dilempari barang lagi.
"yesss ayo kita check up sekarang, sus!" jawab haruto dengan nada ceria, sang suster langsung mengangkat kepala nya dan menatap tak percaya.
"b-baik, sebentar saya panggilkan dokter terlebih dahulu, t-tuan."
"mood mu sepertinya sedang bagus." goda junkyu sambil berdiri membereskan kulit buahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicate | Harukyu [END]
Fanfic"𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒖 𝒌𝒂𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒊𝒕𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 '𝒑𝒆𝒎𝒃𝒖𝒍𝒍𝒚' 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒅𝒊𝒂. 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒏, 𝒌𝒊𝒎 𝒋𝒖𝒏𝒌𝒚𝒖?" inikah karma yang sebenarnya? karena jatuh kedalam 𝒑𝒆𝒔𝒐𝒏...