Ch. 15

6.3K 588 177
                                        

junkyu cantik😍🌸🥺💗

· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·

Junkyu mengerjabkan manik nya perlahan, menyesuaikan pencahayaan dengan ruangan tak asing ini, memutarkan badannya yang nyeri, merasa janggal kenapa nyaman sekali kasur ini, berbeda dengan ranjang uks biasa.

"junkyu!" panggil yedam yang akhirnya menemukan si manis menggeliat dikasur, ketiga nya langsung mendekati nya dan memberi puluhan pertanyaan seperti
"kau tak apa, kyu?"

"kepala mu sakit? masih mual?"

"apa yang gadis itu lakukan padamu??!"

"laper gak? makan dulu atau minum obat?"

"mau seblak?"

ia jadi semakin pusing, mengangkat satu tangan nya lalu mereka langsung kicep, "haus."
bersamaan menyerobot mengambil segelas air dan memberikan kepada junkyu yang susah payah duduk.

setelah minum junkyu menyandarkan badan pada Headboard, "kenapa aku disini?"

"haruto yang menggendong mu kesini." jawab jaehyuk membuat maniknya melebar, belum siap menerima kenyataan itu, nyawa nya baru terkumpul 5%. tadi ia hanya sebatas mendengar dobrakan pintu lalu kesadaran nya hilang duluan. digendong.. tidak salah dengar kan? mendadak malu sendiri.

meremat selimut saat mengingat senior wanita tadi melakukan kekerasan pada nya, buru - buru menggeleng membuang pikiran tadi, menghindari trauma nya kambuh.

"makan dulu ya? perutmu kan kosong." asahi menggeret kursi dan duduk disamping nya dengan semangkok bubur hangat. mengangguk lemah, dan selanjutnya asahi menyuapi dengan telaten, sedangkan ia sibuk melamun, pikiran nya terbang kemana - mana.

tak disangka, ditengah sesi makan pintu markas terbuka, dan semua anggota geng muncul disana dipimpin oleh sang bos.
trauma junkyu merespon untuk pergi dari sini karena merasa tidak aman, siap menyibak selimut sebelum dihadang jihoon.

"junkyu, badan mu masih lemah." jihoon menahan badan nya agar tidak berdiri,

"gak, ji—" entah tiba - tiba ia menjadi keringat dingin dan merasa panic attack.

"diam disana." suara haruto menyambut ruangan itu, junkyu mendadak diam bergerak, sedangkan ketiga sahabatnya menenangkan nya yang tiba - tiba berlagak aneh.

mungkin pikiran junkyu masih kalut karena baru sadar dan kondisi belum stabil, menarik ujung seragam yedam,
"d-di uks aja ya?" mohon junkyu, tak ingin satu ruangan dengan para pembully itu.

"tenang, ada kami bertiga disini, kau aman." benar, kali ini ia tidak sendirian, tak ada yang perlu di takutkan.

Junkyu menarik nafas nya dalam mencoba menenangkan diri dan mencari sisi keberanian nya maskipun sulit, karena jika sisi ketakuatan nya mendominasi, bisa - bisa ia mendadak menangis dan sesak karena dihantui sekelebat adegan saat dibully.

si manis mulai tenang dan kembali duduk, lalu asahi melanjutkan suapan yang tersisa.
itu semua tidak lepas dari pandangan si jangkung yang mendadak khawatir, apakah setakut itu si culun pada geng nya?

setelah buburnya habis, barulah asahi menggerus pil paracetamol,
"sahi, tidak ada permen." cicit junkyu berusaha agar bising diruang sunyi ini.

"untuk apa?" tapi ternyata sampai pada pendengaran si jangkung, dia mendekat berdiri disamping kasur dengan ekspresi andalan yaitu datar.

"junkyu biasanya minum obat dengan bantuan pengalihan rasa." jelas asahi.

Delicate | Harukyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang