Ch. 22

4.3K 460 133
                                    



· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·

Hal seperti kemarin terus berlanjut, junkyu seakan meletakkan pembatas dinding diantara nya dan haruto, seakan melupakan fakta mereka telah berdamai, junkyu berubah jadi membenci haruto dan menciptakan jarak sepihak.

Haruto mendadak menyesal dengan keputusan mengungkapkan isi hati nya, tapi apakah ia menyerah? tentu tidak. justru merasa tertantang, semakin bernafsu untuk mengalahkan ego junkyu.

jadi mari kita lihat siapakah yang akan menang, Tekad Haruto atau Hati Junkyu?

•  •

"kau sekarang punya penguntit ya?!" celetuk jihoon pada junkyu yang berjalan ke arah meja.

jihoon melirik ke arah jendela luar, dimana si pemuda jangkung masih ada disana. tadi nya junkyu baru saja kembali dari koperasi, membeli banyak alat tulis yang dibayari oleh yoshi, saat perjalanan ke kelas ia berpapasan dengan haruto dan pemuda itu terus mengikuti nya, hingga junkyu harus membanting pintu kelas dan menutupnya rapat agar pemuda itu tidak ikut masuk.

"yah begitulah.." junkyu mengeluarkan isi kantong plastik dan mencoba berbagai alat tempur baru nya.

"kau ada masalah dengan nya?" jihoon mendekatkan diri nya kepada junkyu.

si manis yang sedang mencoba spidol baru dikertas hanya menggidikkan bahu, "tidak ada."

"tapi kalian tidak terlihat seperti biasanya, kau menghindar?"

"memangnya aku tidak boleh menjauhi nya ya?" junkyu tanya balik

"tidak ada yang melarang mu, tapi pasti karna suatu alasan kan. apa itu?" junkyu memang belum bercerita tentang 'confess' dari haruto, hanya yedam dan asahi yang tahu.

"kepo aja atau kepo banget?" goda nya pada si surai merah, jihoon menatap nya datar lalu berbalik arah membelakangi nya seakan merajuk.

"dih ngambek, yaudah sini cepet balik 3 2–" jihoon dengan kecepatan kilay berbalik, kedua telinga nya sudah sangat siap.

junkyu menghembuskan nafas nya berat, "haruto.. pekan lalu dia berkata, kalau dia menyukai ku."

krik krik

"lalu?"

"kau tidak terkejut?!" tanya junkyu heran, reaksi nya berbanding terbalik dengan asahi dan yedam yang seperti terkena serangan jantung.

"aku sudah tau hehehe." cengir jihoon tak berdosa.

"hah?! kok bisa? seseorang membocorkan nya?" tanya junkyu, ia sudah berpesan pada asahi dan yedam untuk merahasiakan ini.

"haruto hehehe." kekeh jihoon yang membuatnya hampir melempar stabilo baru ke wajah cengengesan itu.

"katakan, katakan dia cerita apa saja padamuu!!" junkyu menggoyangkan bahu jihoon dengan gemas

"kepo aja atau kepo banget?" bukan jihoon kalau tidak balas dendam.

junkyu jadi kesal sendiri, "oh?! kau tidak mau membantu ku ya?!"

Delicate | Harukyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang