Ch. 14

4.8K 489 63
                                    




Warning:
⚠️ Chapter ini mengandung kekerasan / Tindakan Bullying ⚠️



· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·

"ji, aku ke toilet ya." jihoon dengan stik biliard menatap junkyu.

"ngapain?"

"kebelet pipisss." badan junkyu sudah bergerak kesana kemari setelah mencicipi banyak minuman non-alkohol.

"gue temenin." ajak jihoon, yedam sudah hilang bersama gerombolan teman osis nya sedangkan asahi diculik jaehyuk.

"gausah, lanjutkan saja permainan mu, bentar doang." belum sempat jihoon menjawab, ia sudah berlari terbirit - birit mencari toilet, sembari menahan badan nya yang sempoyong tentu nya.

Junkyu naik ke lantai atas setelah bertanya kepada bartender, si manis jadi berpikir ternyata party tidak seburuk itu, untungnya disini tidak terlalu liar seperti di club , hanya sekumpulan siswa yang ingin bermain dan junkyu ikut menikmati itu.

tapi tidak setelah menginjak kaki dilantai 2, banyak macam pintu bermodel sama, bahkan tadi sempat mengintip beberapa yang sedikit terbuka, mereka sedang berhubungan badan!

yatuhan mata ku sudah tidak suci!! pekik junkyu karena tidak menemukan pintu kamar mandi, hingga menemukan salah satu yang sedikit terbuka, sedikit berlari kesana dan akhirnya!
sebenarnya itu kamar tidur kosong tapi ada toilet dalam, tak berpikir lama junkyu langsung masuk kedalam dan menuntaskan kemih nya.

setelah selesai, ingin membuka pintu kamar mandi namun tangan nya terurung saat tak sengaja mendengar desahan lelaki dari arah ranjang, matilah aku!
berkeringat dingin, berencana langsung berlari karena tak mau mata nya terkotori lagi.

ceklek


saat ancang ingin berlari, desahan itu berhenti, junkyu melirik memastikan apakah lelaki itu sudah pergi namun malah maniknya melotot.

"Junkyu?" suara itu, ia menemukan seniornya, haruto duduk diranjang seorang diri dengan raut wajah yang kesakitan dan berkeringat, lalu pemuda jangkung itu beranjak berjalan mendekati nya, sontak junkyu dengan badan sempoyong berusaha mencapai pintu keluar.

Tapi badan nya sudah duluan ditarik dan dipojokkan ke tembok, menatap takut haruto yang menatapnya sayu,
"m-mau ngapain?" pekik junkyu meronta berusaha kabur.

"bantu gue." suara si jangkung itu seperti tertelan, menggeram menahan sesuatu hampir tak terdengar, tidak sadar bahwa si pembully itu sedari tadi memandang ke arah belahan bibir merah nya bak predator yang menemukan daging segar.

"maksut—hmp.." ucapan junkyu terpotong saat benda kenyal menghampiri bibirnya, terkejut bukan main, tangan nya terangkat untuk mendorong haruto dengan sekuat tenaga, tapi haruto lebih sigap menangkap kedua tangan nya dan menahan di kedua sisi kepala nya.

Junkyu yang menghadapi serangan dadakan hampir menangis, begitu amatir menghadapi ciuman sangat kasar dan brutal, haruto dengan nafsu yang meledak melumat benda manis nya sampai junkyu hampir berteriak karena bibirnya sakit.

"Akh!" mulutnya terpaksa terbuka saat haruto menggigit bibirnya ganas, lalu lidah senior nya masuk mengabsen deretan gigi nya seperti mencari suatu permen.
Lama kelamaan junkyu terlena, maniknya terpejam mengikuti permainan, perasaan asing yang baru pertama kali ia rasakan, kaki nya melemas, perutnya serasa dihinggapi ribuan kupu - kupu yang membuatnya menggelinjang geli.

Tubuhnya seakan memberikan reaksi kepada sensasi baru yang hinggap di bibirnya, akal nya menolak tapi tubuhnya menginginkan lebih, kepala junkyu semakin pusing karena sisa beer tadi ditambah bibirnya dijamah dengan sangat intim oleh senior nya.

Delicate | Harukyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang