Ch. 17

5.2K 552 167
                                    




Warning:
⚠️ Chapter ini mengandung kekerasan / Tindakan Bullying ⚠️

· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·


Vila sedang sepi, karena geng bunda jisoo sedang fine dining disalah satu restoran ternama, anak - anak ini malas ikut dan berdiam di vila sedangkan taehyung pergi dengan teman nya.

"ji, kau melihat ponsel ku?" tanya junkyu kepada jihoon yang sedang gelandotan pada hyunsuk.

"tidak, coba check dikamar atau di depan." junkyu segera berlari ke kamar nya tapi nihil, ponselnya tidak ada disana.
lalu turun berlari menuju ruang depan, vila yang luas ini membuatnya terengah - engah.

Junkyu memicingkan mata nya menemukan seorang pemuda tinggi diambang pintu, terlihat sedang berbicara ditelfon. ia beralih menuju sofa dan mengangkat satu persatu bantal, meraba ceruknya mungkin terselip.

"cari ini?" junkyu menoleh, haruto berdiri disana bersama ponsel ditangan yang memakai casing motif koala, manik nya melotot.

"ponselku!! berikan padaku!" haruto dengan sengaja mengangkat tangan nya tinggi - tinggi, ditambah tubuh tiang nya sangat mendukung, junkyu sedikit kesusahan menggapai nya.

"junkyu?" si manis seketika diam, mendongkak memandang layar ponsel yang tertera sedang dalam panggilan dengan Noa.

tutt

jari haruto menyentuh tombol merah, panggilan mati secara sepihak, ia mulai geram dan loncat sana sini demi menggapai ponsel nya, sedangkan haruto ikut jinjit lebih tinggi.
"berikan padaku, dasar lancang!"

"pacar lo? hm?" manik haruto menyala .

"jangan bicara omong kosong!"

"lalu?" wajahnya mendekat ke arah si manis dengan satu alis terangkat.

ia menghindar, menghela nafas nya. "cukup. berikan ponselku!"

"jawab pertanyaan gue."

"lagipula itu bukan urusanmu, dia hanya seniorku. puas?"

haruto mengulas seringai tipis,
"gak, sebelum lo jadi pacar gue." goda nya jenaka.

junkyu melotot sampai bola mata nya hampir keluar, pendengaran nya tidak sedang konslet kan? dasar sinting!
"kau bercanda—"

"lo mau ini kan?" haruto menggoyang - goyangkan ponselnya di depan wajahnya, tangan junkyu segera menangkap itu tapi sayangnya meleset.

"tidakkah kau mengerti seberapa besar aku membenci mu?"

"well, but i don't." si jangkung menggidikkan bahu nya.

"jelasin. gue pengen tau." haruto bersandar dibelakang pintu, ponsel junkyu dia masukkan kedalam kantong celana nya.

"baik, dari mana kau ingin dengar? dari awal geng brengsek mu itu mulai mentargetkan ku sebagai mainan tanpa alasan?!" junkyu menjaga jarak dengan haruto, berdiri cukup jauh tetapi suara nya lantang.

haruto mengangguk, "geng gue gak akan red list seseorang tanpa alasan, lo yang mengumpankan diri."

junkyu menghembuskan nafas kasar, ia sangat lemah jika masa kelam nya dipancing, emosional nya akan mudah keluar.

"mengumpankan diri kau bilang? orang bodoh mana yang mau dibully dengan keji setiap hari?!"

"lo harusnya tahu aturan geng gue." karena beberapa siswa baru saat itu sudah diperingati oleh para osis untuk berhati - hati dengan geng nya.

Delicate | Harukyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang