Ch. 25

4.3K 347 47
                                    



· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·

Haruto mulai membantu junkyu menghadapi trauma nya, dia merawat si manis dengan begitu berharga dan kedua nya kembali dekat seperti sedia kala. alhamdulillahh yah..

Junkyu jadi jarang naik bus lagi karena lokasi rumah baru nya lebih jauh dari yang dulu, kadang ia berangkat dan pulang bersama ayah Suho, atau diantar jemput babu - babu setia nya.

Ting Tong

Jisoo yang sedang memasak sarapan di dapur, langsung berlari kecil ke pintu depan, "ada yang— haruto?"

si tampan dengan seragam serta outer jaket kulit hitam nya menunduk hormat, "pagi bibi." sapa nya sopan.

"pagi juga ganteng, mau jemput junkyu?" tebak wanita itu, haruto mengangguk dengan senyum tipisnya

jisoo melirik jam tangan yang masih menunjuk pukul setengah 6 pagi, "wah tidakkah ini terlalu pagi? sepertinya anakku itu belum siap."

haruto mengusap lehernya, "aku bisa menunggu, bi."

"aduh maaf membuatmu menunggu, ruto-ya. biar ku suruh junkyu bersiap dengan cepat. oiya, kau sudah sarapan?" melebarkan pintu mempersilahkan haruto untuk masuk.

"belum, bi." haruto terkekeh ringan, membatin dirinya yang terlalu semangat menjemput junkyu hingga lupa mengisi perutnya.

"bisa - bisa nya tuan muda ini belum sarapan, rumahmu kehabisan bahan makanan kah?" tanya jisoo jenaka, menggeret salah satu kursi kosong di meja makan untuk dia tempati.

"hahaha, mama bisa murka kalau itu terjadi, bi." balas haruto bercanda gurau.

jisoo memberi roti tawar serta selai nya kepada haruto, "isi perutmu dengan ini dulu ya, biar bibi check junkyu sebentar."

wanita cantik itu naik ke lantai atas,
"jun—KYU?! KAU TIDUR LAGI??!" reog dalam ibu muda itu bangkit karena ulah putra nya yang sudah dibangunin sejak 30 menit lalu, ternyata tidur lagi.

pelaku nya langsung terlonjak dari ranjang, "cepat mandi, haruto menunggu mu dibawah!"

kelopak sayu nya perlahan terbuka,
"eoh.. haru?"
agak loading, tapi setelah tercerna ia langsung lari ke kamar mandi.

jisoo ngedumel sendiri sambil membersihkan ranjang putra nya dan balik turun kembali ke dapur, di meja makan terdapat suami nya yang sedang bercengkrama dengan haruto.

"bunda kenapa kok suram gitu?" suho bertanya pada istrinya yang menghentakkan kaki nya saat berjalan.

"itu junkyu, dari tadi udah dibangunin malah tidur lagi, untung bunda check, kalau enggak kan nanti telat! kasian juga haruto nunggu nya." jisoo mencebikkan bibir sambil meletakkan kopi di meja.

Suho hanya tertawa kecil melihat istrinya yang lucu, haruto jadi ikut tertawa, "gapapa bibi, aku tidak keberatan kok." jawab haruto meyakini nya.

"iya tapi bibi jadi gak enak sama ruto." suho mengusak lembut surai istrinya agar tidak suram lagi.

Jisoo kembali ke dapur dan haruto inisiatif untuk membantu, maskipun ia juga tidak bisa masak, jadi jisoo hanya memerintah untuk mengambilkan ini - itu saja.

beberapa menit kemudian semua yang tersaji sudah siap, hanya simple american breakfast berisikan telur, bacon, sosis dan sup jamur. junkyu turun paling terakhir dengan rambut setengah basah dan duduk disebelah haruto.

melirik seniornya penuh tanya karena dia tidak bilang akan menjemputnya hari ini, fokusnya teralih saat ayahnya memimpin doa untuk memulai sarapan.

Delicate | Harukyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang