· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·"kau berhasil membuatku menyukai mu." setelah mengatakan itu Junkyu langsung menutup wajahnya karena sangat malu.
Haruto seperti tersengat listrik, yang awalnya lemas menjadi semangat, mata sayu jadi melotot, punggung bungkuk jadi tegak, isi kepala yang hujan menjadi terik dengan topping pelangi.
"SERIUS?"
"bohong." cengirnya jenaka yang membuat ekspresi haruto datar kembali.
"jujur gak?" paksa haruto memajukan tubuhnya ke arah junkyu yang membuat si empu nya terkejut.
"itu udah jujurr!!"
"gak, lo beneran suka gue kan? ayo ngaku atau gue kelitikin." haruto semakin menghimpitnya ke tembok dengan kedua tangan berada di sisi perut si manis bersiap untuk menggelitiknya.
junkyu sudah cekikikan duluan karna geli, "aku teriak ni— hAHAHA STOPP."
"haru-ahahahaa eh aku mau jatuh." grasak grusuknya membuat junkyu hampir jatuh atau geblak dari kursi sebelum haruto memakai tangan panjangnya untuk menahan punggung junkyu dan tangan satunya menahan tembok.
junkyu meraup nafas sebanyak mungkin, "masih gamau ngaku?"
"EH!" pekiknya saat haruto sesekali merenggangkan kekuatan lengannya yang membuat junkyu melingkarkan kedua tangannya di bahu seniornya agar tidak jatuh.
(bisa bayanginnya ga sih😭 kursinya udh miring dan posisi bokong junkyu udh gak napak dikursi jadi kalo badan dia gak ditahan dia jatoh dilantai aka nggeblak, njlungup)
"bantu aku dulu baru nanti ku katakan." junkyu memasang wajah melas karena seluruh tumpuan tubuhnya ada pada lengan haruto.
"gak, ngaku dulu baru gue bantu." haruto memainkan alisnya disaat ia tak punya pilihan.
"iya iya! aku menyukai mu, puas?"
"apa? gue gak denger." junkyu membelalakkan matanya karena jarak mereka saat ini tidak ada 5 centi, dasar budek😭🙏🏻
semakin lama junkyu tidak segera bicara, semakin longgar kekuatan yang haruto berikan, "kim junkyu menyukai watanabe haruto yang tampan iniii!!" ucap junkyu geram sambil menangkup rahang tegas seniornya.
"i love you more, cantik." haruto tersenyum sangat lebar dan mengangkat tubuh juniornya agar kembali duduk dengan benar.
"apalagi sekarang?" tanya si manis saat haruto tak kunjung mundur, malah sorot mata nya mengarah ke bibir ranumnya, jemarinya segera menutup bibirnya tapi haruto mencegatnya lebih dulu.
"can i kiss you?" junkyu tak berkutik, ia bingung sekaligus malu, memilih untuk menutup matanya hingga sebuah benda kenyal menyapa bibirnya, dan kedua tangannya secara suka rela mengalung rapat di leher jenjang senior yang mulai ia sukai itu.
• •
Junkyu bangun pagi - pagi buta sekali untuk hari terakhir lomba, tak lupa ia meninggalkan sepiring sarapan beserta notes di nakas untuk haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicate | Harukyu [END]
Fanfiction"𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒖 𝒌𝒂𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒊𝒕𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 '𝒑𝒆𝒎𝒃𝒖𝒍𝒍𝒚' 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒅𝒊𝒂. 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒏, 𝒌𝒊𝒎 𝒋𝒖𝒏𝒌𝒚𝒖?" inikah karma yang sebenarnya? karena jatuh kedalam 𝒑𝒆𝒔𝒐𝒏...