Entah, pagi ini Jidan akan mengajakku kemana.
"Jidan tolong kebiasaan nginjak rem dadakan jangan dijadikan hobi! Bahaya buat kita juga pengendara lainnya" tegurku sesaat setelah tubuhku terdorong ke depan.
"Sorry, kelewatan"
Jidan putar balik dan menghentikan mobilnya di depan salon.
"Kita ngapain? Kamu mau potong rambut?"
"Lo lepas kacamata jadi buta ya? Ini itu salon khusus cewek! Ya gue mau permak Lo"
Jidan mengajakku masuk.
"Mbak bisa ubah dia jadi lebih cantik?" tanya Jidan
"Rambutnya aja ya" sambungku
Setelah dari salon Jidan mengajakku ke Mall, membelikan ku beberapa alat make up dan beberapa skincare ku yang sudah habis.
"Elo itu cantik pada dasarnya. Tapi Lo kurang berani buat make Up. Nanti gue share link tutorial make up. Jangan lupa Lo tonton dan praktekkan. Lo bisa nyaingi Dinda. Kalau Lo nggak mau berani tampil cantik dan menawan buat diri Lo sendiri ya buat gue gitu. Ngumpulin pahala tampil cantik depan suami Lo"
"Outfit Lo kalau modis dikit gimana? Ya nggak seksi juga sih. Soalnya gue juga nggak mau kalau Lo terlihat menggoda di mata lelaki"
"Terserah"
"Ok kita beli baju dulu ya"
Setelah memilih beberapa baju. Kamipun berangkat ke kampus.
"Ra"
"Lo lebih cantik dari sebelumnya. Gue akui itu. Lo bukan Rara yang polos tanpa make up, bukan Rara yang pakai kacamata gede, bukan Rara yang selalu pakai kulot dan cardigan. Lo Rara yang cantik. Gue minta jaga badan Lo. Jangan rusak badan Lo sendiri. Gue ngerubah Lo bukan karena Gue mau ngumbar dan bebasin Lo. Tapi Gue nggak mau Lo terus - terusan di bully satu kelas. Lo udah nggak cupu. Bela diri Lo sendiri. Dan jaga badan Lo baik - baik"
"Makasih ya buat semuanya. Terimakasih buat waktu sepuluh bulan yang sudah terlewati bersama"
"Ra, Lo bisa nggak jangan terlalu dekat sama Lian?" tanya Jidan
Aku memandang Jidan.
"Gue nggak cemburu, Lo jangan kepedean dulu. Gue ngerasa risih, Lo nggak ngehargai suami Lo"
"Jidan. Mereka nggak tahu kalau kita nikah. Jadi wajar kalau Kak Lian dekati aku dan Dinda masih jadi pacar kamu"
"Lo ya Ra dikasih hati malah minta jantung. TURUN LO!"
Bukan Jidan namanya kalau dipancing dikit nggak emosi.
"Reta"
"Ra-Rara??! Ini beneran Rara? Kesambet dimana Ra? Kamu cantik banget. Baru beberapa bulan yang lalu lepas kacamata, sekarang berubah total ya. Kasian Kak Lian kalau makin terpesona"
"Apaan sih Ta"
"Serius kalau kamu nggak manggil aku tadi, udah jalan lurus aja aku ngabaikan kamu Ra"
"Numpang boleh ya Ta?"
"Bolehlah kayak sama orang lain aja Ra"
Sesampainya di kelas,semua pandangan tertuju padaku. Termasuk Dinda. Jidan hanya tersenyum tipis di ujung bibirnya.
"Oh My God. Rara cantik banget ya" puji Dinda
"Ohh I'm so sorry, gue sampe tremor lihat perubahan Lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wedding
Short Story"Gue minta sama lo jangan sampai anak - anak di kampus tahu kalau kita udah nikah! Jadi, gue mau kita rahasiakan ini untuk selama - lamanya" "Kenapa harus selama - lamanya?" "Gue suami lo jadi lo harus nurut apa kata gue! Lo paham bukan tugas dan ke...