when renjun loves someone : six

1.7K 101 0
                                    

a prince sin artinya pangeran berdosa.

atas dasar cinta berlandaskan kekuasaan, para pangeran tidak sadar kalau sedang mengukir sebuah sejarah yang nantinya menjadi kisah kelam dalam buku sejarah.

👑

"'Jeno."

"keluar saja pangeran mahkota, aku sedang tidak ingin menemui kau." Jeno menolak kehadiran Minhyung yang masuk kedalam kamar inapnya secara tiba-tiba tanpa ia ijinkan.

"kau kemana saja?" Minhyung mengalihkan pembicaraan, "Jaemin mencari Renjun sejak sore tadiㅡ"

brakk

"pangeran! aku meminta yang mulia Putra mahkota untuk keluar dari ruangan ku!"

"aku lelah ingin istirahat untuk persiapan hari pernikahan." Jeno berkata begitu karna muak melihat wajah sang kakak lebih lama.

ada semburat amarah dari tatapan Jeno yang bisa ditangkap Minhyung, "Jeno.. "

"sialan, keluar sekarang!" Jeno mendorong tubuh tegap Minhyung keluar dari dalam kamar inapnya.

Minhyung pasarah didorong secara kasar dan paksa keluar dari ruangan Jeno.

brugg

pintu kayu itu tertutup keras tepat didepan wajah Minhyung.

putra Mahkota itu menatap kokohnya pintu yang digebark Jeno, ia kasian dengan para pelayan yang esok akan membereskan ruangan Jeno karna mungkin malam ini Jeno menyebabkan kerusakan parah ruangan itu karna melampiaskan amarah terpedam terhadap Minhyung pada benda benda tak bersalah.

"aku hanya berharap semoga tidak ada perang saudara nanti." gumam Minhyung dan selanjutnya ia mendengar bunyi benda pecah dari dalam ruangan Jeno, "dia tidak pandai memendam dendam."

👑

brakk

"dari mana saja kau, Renjun?!"

"aku mencarimu sejak sore dan kau baru muncul saat ini?" Jaemin menghunjami Renjun banyak pertanyaan, "kau tau? yang mulia menanyakan kau tadi sore!"

Renjun membungkam mulut Jaemin dengan buah apel, "aku pusing—"

"errr? tunggu sebentar, aku panggilkan tabib—"

"ya! aku hanya bercanda." Renjun menyambar Jaemin cepat kalau tidak,  bisa bisa seluruh kerajaan panik hanya karna ia mengeluh pusing.

"yaampun, Na Renjun!" Jaemin geram menggelitiki pingang Renjun.

Renjun tertawa keras dan mencoba menghindar dari tangan Jaemin yang terus menjamak pingang hingga perutnya.

"perutku sakit tolong hentikan, Jae."

"oh, baiklah.. aku takut bayimu nanti saat lahir tertawa terbahak bukan menangis." gurau pangeran Jaemin menyudahi acara menggelitiki Renjun.

"tapi Renjun, jawab pertanyaanku tadi."

Renjun membaringkan tubuhnya diatas ranjang, "aku pergi keluar Istana bersama Jeno."

Jaemin terkekeh antusias padahal sesungguhnya perasaan Pangeran itu berkecamuk sesak dan pedih meraungi nasib asmaranya.

"lalu?" tanyanya meredam ekspresi sedihnya.

"Jeno membawaku ke pinggiran hutan, gubuk kecil."

bahu Jaemin merosot kecewa, tatapan antusiasnya diganti dengan tatapan kosong, "gubuk kecil?"

Renjun mengangguk tanpa menoleh karna takut melihat ekspresi Jaemin, "gubuk yang kau dan pangeran Jeno buat, aku iri—"

"Iri?"

7. FoxeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang