Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
atas dasar cinta berlandaskan kekuasaan, para pangeran tidak sadar kalau sedang mengukir sebuah sejarah yang nantinya menjadi kisah kelam dalam buku sejarah.
👑
sudah sejak tadi ratu ingin menyuarakan pertanyaan dan pendapat namun tidak bisa karna melihat suasana tegang dan aura mencengkam dari putra bungsunya membuatnya diam dan mencerna pembelaan dari pangeran Jeno sendiri.
"yang mulia.. dengan kau memutuskan putra mahkota menikah dengan pangeran Jaemin, bukan berarti ini ada dalam rencana anda bukan?"
"kau tidak menjebak putra anda sendiri kan?" tebak yang mulia ratu diiringi kristal bening dari netranya.
"ratuku.. diamlah dan lihat apa yang terjadi kedepannya, jangan menuduhku!"
"kuharap tidak ada korban untuk generasi ini.." lirih yang mulia ratu yang sebenarnya sangat tidak setuju dengan rencana pernikahan pangeran Minhyung dengan pangeran Jaemin.
kehancuran dan perang saudara Jung sebentar lagi! maafkan aku pangeran Minhyung karna sudah mengkambing hitamkan anda.
👑
"kau tidak tidur pangeran?"
pangeran Jaemin mengintip dari pintu kamar pangeran Renjun sebelum masuk.
"ini masih terlalu siang, bukan kebiasaan ku tidur siang." pangeran Renjun menjawab sambil membaca buku tebal didekat jendela kamar.
pangeran Jaemin mengambil buku tebal itu, "maka sekarang harus terbiasa.. karna kau tidak sendiri! ada penerus kerajaan besar pada dirimu!"
"yaampun! hei kembalikan itu, aku tau tapi tidak seharusnya hanya karna aku hamil, aku bisa berhenti belajar! yang ada putraku manjadi bodoh!" pangeran Renjun keki dengan tingkah konyol pangeran Jaemin.
"tidak! tidak ada keturunan Jung yang bodoh! kau sekarang istirahat!"
"tidak akan! aku suntuk pangeran.. bisakah kau mengajakku jalan-jalan?" pangeran Jaemin agak menimang nimang permintaan pangeran Renjun.
mengingat kabar kehamilan itu sudah menyebar luas diseluruh penjuru wilayah istana Na, pangeran Jaemin hanya tidak ingin terjadi hal buruk pada pangeran Renjun jika untuk waktu sekarang keluar istana.
"ha! aku lupa, sekarang kan rakyat sedang membenciku karna tlah membuat aib untuk kerajaan!" seakan tau, pangeran Renjun menjawab ucapannya tadi, "tidak jadi pangeran Jae! benar katamu lebih baik istirahat, aku akan istirahat karna hanya dengan tidur aku bisa melupakan fakta kalau aku seorang pendosa dan aib."
pangeran Renjun berjalan menuju rajang, mengambil posisi untuk tidur dengan nyaman. hal itu membuat pangeran Jaemin semakin iba, "pangeran.."
"aku akan istirahat seperti katamu tadi! dan sekarang, keluarlah." titah pangeran Renjun saat mulai memejam kan kedua matanya yang sesungguhnya tengah menahan bulir bening yang tiba-tiba keluar atas ucapannya sendiri.
