when renjun loves sungchan : two

731 62 25
                                    

younger.

Arasha Harestama bukan malu. Tapi, kesal karena mengetahui fakta bahwa dominannya lebih muda dari dirinya; Arshavka Abinathama.

n . untuk chat tolong abaikan waktunya; hitam artinya bagian Arasha sedang putih artinya bagian Arsha.

🦊 x 🦌

"Rasha? Sha?"

Rasha menarik nafas sedalam-dalamnya sembari meletakkan bekal dominannya sebelum melangkahkan kaki menuju lantai dua dan masuk kedalam kamar untuk menghadap si pemanggilan. "Apa?" sudah, Rasha sudah cukup malas untuk mengungkit penggunaan kak pada pria berusia 23 tahun di hadapannya ini.

"map biru yang semalam ada di atas meja, kamu tau?"

Rasha mengangguk-angguk dengan langkah mendekati meja kerja milik Shavka dan membuka laci paling bawah lalu kembali menghadap Shavka dan memberikan map biru itu tanpa sepatah kata pun. "Lho, kok ada di laci?" Shavka mengrenyit heran.

"makanya jangan taruh map penting di sofa! untung gak basah karena kena handuk yang lo taruh sembarangan! lama-lama gue umpetin semua map yang lo taruh sembarangan!" omel Rasha yang sudah sebulan menikah ini sering menemukan map-map milik Shavka diberbagai penjuru rumah.

Shavka meringis. "Kalo taruh barang itu pada tempatnya juga dong! dasi ya di keranjang dasi, gesper juga bukannya ditaruh dimeja rias atau sofa! handuk ditaruh di jemuran yang ada di kamar mandi! stop ngeringin rambut di luar kamar mandi bisa gak?" Rasha masih berlanjut sembari membereskan barang-barang milik Shavka. "Lo itu udah 23 tahun! stop menambah pekerjaan gue, jangan berantakin barang-barang lo yang udah gue rapihin, Arshavka Abinathama.." rengek Rasha diakhir kalimatnya membuat Shavka merasa bersalahㅡ tapi, jika tidak begitu maka Rasha akan keluar rumah dan bermain tanpa tau waktu bersama temannya.

"maaf, maaf."

Rasha mendengus kesal, "gak nerima permintaan maaf! gue bukan Ranaka dan lo bukan Shivam, stop apologizing, okay?"

Shavka menyerah. "Kalo gitu kamu mau terima apa?" tawaran yang cukup menarik membuat Rasha berhenti dari aktifitas menghanger kemeja Shavka.

Rasha berbalik menghadap dan menatap Shivam yang menaikkan satu alisnya. "Use kak dan jangan ganggu waktu me time gue bersama teman gue, deal?"

"for that I can not obey you."

"Lho!" Rasha mendesis sinis, ia berbalik melanjutkan aktifitasnya. "Udah sana berangkat! bekal lo ada diatas meja makan!"

"Rasha."

Rasha tak menjawab dan Shavka menghela nafas. "Fine, aku kasih kamu waktu untuk ketemuan sama teman-teman kamu tapi tolong ingat waktu dan status." ujar Shavka sepasrah mungkin justru membuat Rasha tersenyum lebar, sangat lebar saat berbalik menghadap Shavka.

"nah gitu dong! jangan terlalu posesif dan kaku, gue tau kok gue cakep." celetuk Rasha dengan narsisnya, "gue juga gak akan pergi dari lo." lalu saat hendak melangkah keluar kamarㅡtangannya ditarik dan dipeluk oleh Shavka.

"aku juga gak akan pergi dari kamua, can you completely trust me? masalah itu, aku hanya mengantar sekre aku pulang ke rumahnya karena dia sakit."

Rasha terdiam sejenak dan menikmati pelukan hangat yang diberikan Shavka secara tiba-tiba, "Ya." singkatnya sebelum melanjutkan panjang, "gue percaya lo ya meskipun curiga sedikitㅡkarena sekre lo cantik! gue paling males ya kalo sesuatu yang udah officially mine itu diganggu dan lo bakal tau akibatnya nanti kalo lo bener-bener main dibelakang gue."

"gak, Rashㅡ"

"use kak."

"kak Rasha..?"

Rasha tersenyum senang meskipun tidak terlihat oleh Shavka, "gitu kan lucu."

7. FoxeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang