7. Foxey

when renjun loves someone : two

a prince sin artinya pangeran berdosa.

atas dasar cinta berlandaskan kekuasaan, para pangeran tidak sadar kalau sedang mengukir sebuah sejarah yang nantinya menjadi kisah kelam dalam buku sejarah.

👑

"pangeran Jeno, sudah tau dimana letak kesalahanmu terhadap putra mahkota Renjun Na?"

pangeran Jeno menatap kosong kedepan, sedikit syok dengan kabar itu tapi bagaimana bisa dengan sekali melakukan bisa membuahkan hasil?

"yang mulia.. apa engkau yakin kalau itu putraku?"

"apa pangeran tidak mempercayai suruhan istana yang sudah bertahun-tahun menyelinap kedalam istana Na?" balas yang mulia raja sedikit angkuh dari atas singasana.

"maksudku bukan beㅡ"

"kau melakukan itu dengan pangeran Ren bukan?" potong pangeran Minhyung.

pangeran Jeno menoleh keki pada pangeran mahkota, kenapa ia harus ikut campur dalam kesalahan yang belum jelas kulakukan secara murni? iner pangeran Jeno.

"yang mulia.. tolong pikirkan dengan logika, jika aku ingin memiliki putra alagkah lebih baiknya aku langsung menghamili pangeran Jae, bukan pangeran Ren karna aku mencㅡ"

"berhenti mengatakan cinta, kau sudah menghamili kakak dari pangeran Jae.. dan sekarang dimana tanggung jawabmu?"

"tanggung jawab? maksud yang mulia aku harus menikahi pangeran Ren begitu? tidak! aku tidak menyukainya dan belum tentu itu anak biologis dari ku." elak pangeran Jeno.

"pangeran hamba ingin bertanya.. apa benar anda melakukan itu? maksudku kapan?" tanya penasihat Shotaro pelan karna kalau ia terlalu keras dan terdengar menuduh, bisa-bisa pangeran bungsu itu mengamuk.

"aku memang melakukan itu disaat penobatan pangeran suhㅡtapi aku yakin ini adalah rencana seorang." mata elang pangeran Jeno menamati wajah pangeran Minhyung yang nampak biasa saja.

putra mahkota, kau pandai berekspresi juga.. batin pangeran Jeno.

bukan pangeran Minhyung yang gugup, malah melainkan penasihat Shotaro yang gugup, "rencana se—orang? bagaimana bisa pangeran  menyimpulkan begitu?"

"aku ingat sekarang.. sebelum aku kehilangan kesadaran, aku melihat dari jauh dengan jelas ada seseorang memasukan entah apa kedalam minuman yang mungkin kebetulan diminum pangeran Ren.. aku melihat itu karna pangeran Ren ada bersamaku dan ada pangeran Jae juga.. "

"obat perangsang, benarkan pangeran Minhyung?" tunjuk pangeran Jeno pada putra mahkota, seakan menuduh.

"jujur aku sudah sedikit mabuk saat itu,  mengingat toleran ku terhadap alkohol sangat rendah.. mungkin memang tak sengaja aku melakukan hal itu pada pangeran Ren karna ini sebuah rencana, bukan?" tanya pangeran Jeno dengan nada sedikit seperti teka-teki.

"orang itu menggunakan tudung dan jubah favorit anda putra mahkota, apakah kau yang merencanakan ini semua?" to the point pangeran Jeno.

putra mahkota Minhyung tersentak, rasanya ia tidak pernah datang kedalam pesta penobatan pangeran suh saat itu, dirinya ingat betul saat itu tengah berurusan dengan politik kerajaan.

"aku? kau tau, aku tidak menghadiri penobatan pangeran suh!"

"tapi tudung dan jubah berburu kau ada disana! ada yang memakainya! siapa lagi kalau bukan kau!"

"pangeran Jeno!" bentak yang mulia raja.

"apa yang mulia raja tidak mempertimbangkan apa yang kulihat dan ku ceritakan? ada yang berusaha menjebakku kali ini! aku mengakui kalau aku melakukan itu dengan pangeran Ren, itu ketidak sengajaan! itu kecelakaan, bukan murni keinginanku dan pangeran Ren!"