7. Foxey

when eunseok loves renjun

Can I?
Bisakah Elhan menjadi suami Rana? Bisakah Elhan menjadi ayah dari putra Rana?

🗿 x 🦊

Jatra
Today 11.43 AM

Jat, I have something |
to talk about

| Apa? I'm busy now

I am pregnant |

| Jangan bercanda

Aku serius, Jat |

| Fuck

Fuck? |

| I'm studying in America,
for S2 I won't be in Indonesia
for the next four years

Kamu ninggalin aku? |

| Gugurin, aku gak mau kamu susah

Fuck you, i fucking hate u |
We're done, lo ayah terburuk |

you blocked this contact

Sembilan bulan kehamilan Rana Hisyam lalui dengan perasaan sakit hati, ia bahkan selalu mengingat-ingat bubble chat dari Jatra Baswara terakhir kali mereka berkirim pesan sebelum pada akhirnya ia memblokir nomor Jatra dan pindah dari rumah sebelumnya supaya Jatra tidak menemuinya.

"Sudah empat tahun ya?"

Rana tidak hidup terlalu susah kok, ia memang menunda studinya selama kehamilan, selama itu pula kedua orang tuanya sering menjenguk dan memenuhi kebutuhannya hingga persalinanㅡMereka tidak marah pada Rana, tetapi mereka justru menyalahkan diri mereka sendiri karena tidak merawat dan memperhatikan Rana dengan benar.

Selain kedua orang tuanya, ada Elhan Abraham yang menemani Rana setiap tidak memiliki jadwal kelas, Elhan juga yang terkadang menemani Rana periksa kandungan. Pernah suatu hari Tanpa mendapatkan kabar dari teman kampusnya jika Elhan menghajar Jatra ketika dominan itu wisuda, tapi, Rana mencoba masa bodoh amat saat itu.

"Ngelamun lagi?"

Rana tersentak, ia mendongak mendapati Elhan menggendong putranya yang baru menginjak usia tiga tahunㅡYasaya Hisyam. "Gak, sok tahu." Sanggahnya.

"Bubuu, ecimmm!"

"Ya, jangan banyak-banyak, Minggu ini udah satu ini ya?" Respon Rana karena putranya memamerkan es krim cup, ia kemudian mencubit lengan Elhan yang berdiri di sampingnya, "Lo jangan terus-terusan ajak anak gue ke minimarket!"

"Kenapa emang? Es krim kan gak bikin sakit, toh terbuat dari susu."

"Kan dingin, Elhan.. nanti anak gue batuk pilek!"

Elhan menyengir, "Iya dahh, maaf."

"Awas aja lo ulang, gak akan gue bolehin lo bawa anak gue keluar rumah." Ancam Rana sebal sebelum beranjak dari sofa menuju dapur untuk memasak makan siang.

"Tiga hari ke depan gue gak bisa ke sini deh kayaknya, ada proyek pembangunan di Surabaya, Ra."

"Ya bagus, artinya lo gak jadi pengangguran lebih lama lagi." Balas Rana sembari memotong sayuran yang ia ambil dari dalam kulkas.

Elhan mendekati Rana, "Lo sama Yaya gak mau ikut?"

"Ikut ke mana?" Tanya Rana tanpa menoleh ke arah Elhan.

"Surabaya lah."

"Ngapain ikut? Gak ah, gue gak ada urusan penting di sana." Tolak Rana.

"Yaudah, Yaya aja yang ikut yaㅡ"