when jisung loves renjun.

767 59 1
                                    

Lithe artinya sandaran.

tidak ada yang tau jika seseorang yang menjadi sandaran juga dapat mencintai orang yang bersandar padanya.

🐁x 🦊

"nih."

selembar kertas diulurkan Rayyi yang masih mengenakan atribut jas putih PMR, ia ulurkan pada pemuda bernama Jayden yang kini melempar senyum lebar kearahnya.

"apa nih?"

Rayyi merotasikan matanya, "list tentang Nayaka."

Jayden semakin tersenyum lebar sembari membaca selembar kertas itu, "cepet amat lo dapet listnya?"

"dia saudara tiri gue..?"

"oh iya."

"udah kan?"

Jayden melipat kertasnya, "thanks."

Rayyi mengangguk, "by the way gue mau nanya sama lo." ujarnya lagi.

"apa?" Jayden kembali menatap Rayyi.

"gimana kalo Nayaka gak suka sama lo?"

Jayden mengrenyit bingung, "maksud lo?"

"ya.." Rayyi mengusap tengkuknya, "misal aja dia gak tertarik sama lo meskipun lo udah cari tau semua hal tentang dia.. gimana?"

sesaat Jayden diam. "Apa lo bakal tetap ngejar dia? atau milih ngeliat sekitar lo?" tanya Rayyi lagi saat pemuda yang saat ini duduk disebelahnya tidak memberi jawaban.

"sekitar?" alis Jayden terangkat.

"ya.. mungkin ada yang lagi perjuangin lo kayak lo merjuangin Nayaka, haha." tawa renyah diakhir membuat Rayyi merasa miris, ia bahkan mengalihkan pandangannya dari Jayden.

Jayden ikut tertawa. "Gue bakal usaha dapetin Nayaka lah! kan ada lo yang bisa bantu gue, ya kan? lagian ngapain mikir gue bakal ditolak? lo gak seneng ya gue jadian sama saudara tiri lo?" balas Jayden.

Rayyi menggeleng cepat, "maksud gue gak gitu ya!" pertegasnya.

Jayden beranjak dengan gidikan bahu acuh. "Okelah, kalo gitu gue duluan ke kelas ya, Yi." pamitnya sembari menepuk bahu Rayyi sebelum meninggalkan temannya itu ditaman sekolah.

Rayyi menghela nafas kasar. "Nayaka, Nayaka dan Nayaka terus..! gue ada disamping lo bukan buat jadi perantara antara lo dan Nayaka, Jayden!" ocehan dengan nada kesal berhasil keluar dari mulut Rayyi ketika Jayden sudah benar-benar menjauh dari tempatnya duduk, "lo pikir gue gak capek apa jadi sandaran keluh kesah lo yang setiap hari bahas Nayaka hah?!"

"gue juga selalu ada disamping lo. Tapi, lo selalu sebut Jayden, Jayden dan Jayden."

Rayyi tersentak saat suara familiar menyeletuk, ia menoleh kebelakang dan mendapati sosok bernama Justin berjalan dan langsung duduk disebelahnya.

"lo pikir gue juga gak capek waktu denger lo ngeluh tentang Jayden?" Justin menoleh cuek saat mendapati Rayyi menatapnya kaget, "apa?"

"gak." balas Rayyi sembari mengalihkan tatapannya dari Justin, "ngapain kesini? anak paskib udah kelar?" alihnya.

"udah." saut Justin sebelum membuat Rayyi kembali menatapnya, "Ay?"

Rayyi menaikkan alisnya, "ha?" dengan tatapan penuh tanya.

"ayo bolos, Ay."

"dasar dampak negatif!" hardik Rayyi.

Justin berdecak pelan, "mau gak?" tapi tetap menawarkan pada submissive itu.

7. FoxeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang