when renjun loves mark lee

1.2K 75 10
                                    

Replacement.

Rayya dan Rayyi itu kembar identik
tetapi memiliki perbedaan watak yang
sangat amat kontras.

replacement
I replaced him but I'm still me

"Bubu!"

Pemuda berpakaian modis dengan rambut sedikit panjang berwarna abu-abu itu mengernyit heran ketika mendengar pekikan dengan nada antusias seorang anak laki-laki kecil yang berlari kearahnya yang bahkan baru saja membuka pintu utama rumah keluarganya.

Bubu? Batin pemuda itu. Ia menatap heran anak laki-laki kecil yang saat ini sudah berdiri di hadapannya, sedikit membuat pemuda itupun menunduk karena tinggi badan anak laki-laki kecil itu hanya sebatas lututnya.

"Uwahhh, Mal induu Bubu!!" (Uwahhh, Mal rindu Bubu) Anak laki-laki kecil itu merentangkan tangan kepada pemuda yang saat ini semakin heran.

"Heiㅡ"

"Ambut bubu dah anjang? Wana na buabuu? Ndakk tam agi?" (Rambut Bubu sudah panjang? warnanya abu-abu? tidak hitam lagi?)

"Hah?" Otak pemuda itu memproses perkataan anak laki-laki kecil itu, "Kamu bicara apa sih, Cil?"

Anak kecil itu mengerjap lugu, "Hum?"

"Rambut bubu sudah panjang, warnanya abu-abu? Tidak hitam lagi?"

Pemuda itu lantas menoleh kearah seseorang yang telah menjelaskan kalimat yang dikatakan anak laki-laki kecil itu, "Bibi!" Pekiknya sumringah ketika tahu orang itu adalah pengasuhnya dulu.

"Rayya baru sampai ya?"

Rayya Kiehl nama pemuda itu.

"Iya! Baru aja, disambut anak kecil ini.. whose child is he??" Tunjuk Rayya pada anak laki-laki kecil yang masih berdiri di hadapannya sembari menatapnya lugu.

"Malva Kiehl Athama,"

"Hah? Athama?"

Bibi mengangguk.

"This little boy is the son of Rayyi and Damarva?"

Lagi-lagi Bibi mengangguk, membuat Rayya menutup mulutnya tanda tidak percaya, "Oh God! Aku baru tahuㅡ"

"Makanya pulang ke rumah, jangan keliling dunia tanpa kabar." Suara lain turut menyapa indra pendengaran Rayya.

"Baba!" Seru Rayya tertuju pada submissive paru baya yang baru saja menuruni tangga.

"I am at home nowㅡ"

"Ya, kamu pulang ke rumah karena kami memaksa kamu pulang." Sela submissive cantik yang usianya sudah enam puluh itu.

Rayya mendengus malas, "Sekarang mana Rayyi? Kenapa anaknya bisa lari-larian di rumah ini?"

Kedua orang dewasa itu terdiam, Tuan besar Kiehl dan juga Bibi pengasuh yang bahkan saat ini menunduk.

"Atau suaminya Rayyi? Oh, atau jangan-jangan anak kecil ini sengaja di tinggal di rumah ini biar mereka berdua bisa bebas mesra-mesraan di luar sana, hum?" Terka Rayya sembari menggeleng heran, ia bersimpuh menyamakan tingginya dengan anak laki-laki kecil bernama Malva Kiehl Athama itu, "This boy is so poor."

"Rayya, Baba ingin berbicara berdua dengan kamu."

"Talk about what, Ba?" Balas Rayya sembari menggendong Malva yang menurut.

"Bubuuu, Mal anat indu Bubuu.. anan nggal Mal agii yaa?" (Bubuuu, Mal sangat rindu Bubuu.. jangan tinggal Mal lagi yaa?) Tangan mungil Malva mengusap wajah Rayya yang jelas-jelas detik itu juga menampakkan ekspresi bingung untuk kesekian kalinya.

7. FoxeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang