when renjun loves sungchan

563 36 4
                                    

Final Chapter, Give Up.

Tangis yang selama ini susah payah ia tahan dan sembunyikan, akhirnya ia luapkan sejadi-jadinya di hadapan sang pelaku.

"Aku menyerah, ayo kita selesaikan.."

hubungan yang seperti tidak pernah dianggap, bahkan selalu diabaikan, dinomor terakhirkan dan disembunyikan.

menyakitkan, terlalu sakit untuk ditahan dan dirasakan Rasha selama ini, hampir satu tahun.

di rooftop sekolah itu, Rasha Delnarey berdiri di hadapan Ashaka Jazaren, menangis terisak sesak di hadapan sosok yang sama sekali tidak merespon.

"Sakit, Ka, aku sakit.." Rasha menunjuk dirinya sendiri, "Hatiku sakit.. aku nggak bisa lagi menahan sakit hatiku."

Ashaka diam, menatap Rasha yang mengeluh.

"Aku menyerah, tetapi.. aku nggak menyesal kamu ada dalam hidupku, aku hanya.." Rasha mengusap air matanya yang luruh secara masal, "Aku nggak sekuat itu untuk menahan kesakitan yang terlalu menyakitkan.." dengan kedua mata yang memerah dipenuhi air mata, Rasha menatap sayu Ashaka, "Aku nggak mau sakit, sesakit ini.."

"Bersamaku, sakit ya?"

Rasha mengatur nafasnya yang sesak karena tangis, "Terlalu sakit.. aku kesakitan, kamu tahu?"

Ashaka terdiam telak.

"Aku mau kita selesaikan, Ka.. hubungan kita cukup sampai di sini."

🦊 x 🦌

Satu bulan berlalu cepat, hidup Rasha tidak ada perubahanㅡrasa-rasanya sama saja, bedanya sekarang ia sudah tidak sering menangis layaknya dulu karena memikirkan hubungannya dengan Ashaka.

di sekolah pun, hidup Rasha sama saja sebab keberadaan Ashaka nyatanya bukanlah masalah yang besar mempengaruhi Rasha, bahkan dulu pun Rasha memang jarang bersama Ashaka meskipun mereka memiliki hubungan spesialㅡhanya saja, dulu Rasha merasa kesakitan sedangkan sekarang sudah tidak.

"Shaaa, dicari tuh."

Rasha menoleh dengan alis ekspresi bingung terlihat jelas, "Aku?"

"huum, Ashaka."

"ha?"

"Kamu dicari Ashaka, dia di depan kelas kita sekarang." perjelas teman satu kelasnya yang baru saja masuk itu.

Ashaka?

"Buruan gih temuin, Sha, keburu bell masuk ntar." desak temannya yang duduk di meja depan Rasha.

"Jarang-jarang tuh Ashaka cari orang sampai samper ke kelas, apalagi nunggu gituㅡlagian, kamu ada urusan apa sama Ashaka, Sha?"

mendengar pertanyaan temannya, Rasha memilih tidak menjawab bahkan segera beranjak dan keluar dari kelas untuk menemui Ashaka yang nyatanya benar ada di depan kelasnya.

"Ada apa?"

"Aku mau bicara sama kamu."

Rasha mengangguk singkat, "Kamu bisa bicara langsung, Ka."

"Gak di sini, Ra, nanti pulang sekolah."

"Maaf, aku nggak bisa." tolak Rasha setelah mendengar perkataan Ashaka.

"Please, Ra.. pulang sekolah sama aku, kita bicara hal serius." pinta Ashaka sembari menatap lamat Rasha yang membalasnya dengan tatapan kosong.

"memang kamu pikir selama ini kita bicara hal bercanda, Ka?"

"Ra,"

"Ka, udah ya? Nggak ada hal yang perlu kita bahas lagi, kita selesai.. bahkan udah sebulan lalu." lirih Rasha masih dengan tatapan kosongnya terarah pada Ashaka.

7. FoxeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang