when jungs loves renjun.

1.2K 75 7
                                    

How To Fair?
(n) How To Share versi the real Share.

musuh Jung's adalah Jung's sendiri, musuh dalam hal siapa yang lebih unggul mendapatkan attention dari sang submissive yang rupanya mati-matian mencoba berbuat adil untuk keempatnya.

how to fair?

"selamat sore, Renjun-ssi! bisa tolong berikan aku sebungkus bunga mawar merah?"

Renjun, anak itu mengangguk dengan iringan senyuman membungkus bunga untuk pelangan terakhir-nya sore ini.

"ini ya.. seperti bisa, terima kasih." ucapnya setelah menerima uang dari pelanggan terakhirnya. Setelah kepergian pelanggan terakhirnya itu dihari ini, Renjun langsung membereskan toko tak lupa mengunci toko peninggalan papa-nya itu, kemudian baru mencegat taksi untuk pulang ke rumah-nya.

Renjun bukan anak yang tergolong berkecukupan, ia hanya anak yang mencoba mencukupi kehidupan dirinya dan babanya untuk keseharian mereka.

Renjun masuk kedalam rumah yang tak begitu besar namun masih cukup untuk Renjun dan babanya, "baba?"

sampai didalam rumah, nafas Renjun tercekat ketika mendapati sang baba tengah bersama seorang pemilik tempat dimana babanya itu meminjam uang.

Jung Taeyong, Renjun kenal.. sangat kenal karena marga dan paras mereka sangat diagungkan para tetangga.

"baba, ah? Tuan Jung.. anyeong." sapa Renjun sembari membungkuk sebagai sapaan hormat pada Taeyong.

Taeyong membalas dengan senyuman, "ah Winwin-ya, Renjun anak yang sangat sopan ya? aku jadi yakin nanti putra-putraku tidak akan menolaknya." tutur Taeyong membuat bingung Winwin dan Renjun.

"maksud anda dengan putra-putra anda?" tanya Winwin langsung menatap bergantian Renjun dan Taeyong.

Taeyong berdehem, "ah.. begini bukan maksud aku merendahkanmu ya tapi aku tertarik dengan Renjun ketika kalian datang ke kantorku untuk meminjam uang, aku tau kalian meminjam uang banyak dan aku tidak tau kalian bisa melunaskannya sesuai deadline atau tidak.. hanya saja aku ingin menawarkan pernikahan antara Renjun dengan putra-putraku, jika kalian butuh waktu berdiskusi maka akan ku beri tapi tolong jangan ditolak ya?"

jantung Renjun menclos mendengar penjelasan Taeyong, ingin perotes tapi ia sadar diri tentang kondisi-nya.

"maaf.. Tuan Jung tapi saya masih tidak mengerti denga kalimat putra-putra anda.."

"putra-putraku.. Mark, Jeno, Jaemin dan Sungchan bersedia menikah denganmu, kami tinggal menunggu keputusan kalian saja." jelas Taeyong tambah membuat kaki Renjun lemas, apa ini poliandri? ah tidak..

Winwin mengulas senyum ragu, "apa maksudnya Renjun memilih salah satu antara ke empat putra anda?"

Taeyong menggeleng, "Renjun akan menikah dengan keempat anakku"

"eh?!" Renjun membelak sempurna, hanya syok saja, sekali menikah langsung mendapat empat konglomerat sementara Winwin? baba satu anak itu tidak bisa berkata-kata lagi.

"um.. tolong diskusi tapi jangan menolak ya injun-a dan Winwin-ssi, nantinya hutang kalian akan langsung lunas kok." Taeyong tersenyum manis lalu berdiri menghampiri Renjun yang masih syok, "kalau begitu aku pamit pulang dulu ya.. ku tunggu besok." ia mengelus surai renjun kemudian melangkah keluar rumah Nakamoto.

"baba, apa keputusan yang baba ambil?" Renjun bertanya dengan pandangan kosong, Winwin yang sama syoknya dengan Renjun hanya bisa menggeleng.

"injun-a, kita makan dulu saja ya baru bicara tentang ini?" katanya menghampiri Renjun lalu masuk kedalam dapur, ruang makan.

7. FoxeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang