7. Foxey

when renjun loves jeno

affair; exchange.

selingkuh atau diselingkuhi? idk, ini hanya tentang hubungan rumah tangga ketiga Djung.

* Renjun as Renjana, Sungchan as Asaka.
* Haechan as Hakiel, Marklee as Mahen.
* Jaemin as Jevinar, Jendral as Jeno.

🦊 x 🐶

Mereka pulang, pulang bukan karena keinginan melainkan keterpaksaan. M
Sejujurnya mereka sudah tidak peduli lagi dengan kondisi kedua orang tuanya yang dulu sama sekali tidak memperdulikan tentang keinginan serta tujuan mereka. Sekarang mereka terpaksa, terpaksa pulang ke rumah tempat mereka dibesarkan dan dirawat. Mereka pulang untuk menemui kedua orang tuanya untuk yang terakhir kalinya.

"hufttt, puji syukur. Akhirnya orang tua itu sudah pergi, tidak ada lagi bujukan perceraian antara Mahen dan aku." celetuk salah satu menantu Djung dengan nada kedengkian dan penuh dendam, Hakiel.

"ya Tuhan! jangan seperti itu.. bagaimana pun juga orang tua mas Mahen itu orang tuamu juga, Kiel." peringat menantu tengah, Jevinar yang sedikit tidak enak saat mendengar celetukan Hakiel yang sebenarnya juga mewakilkan perasaannya.

"bersiaplah, meskipun akting setidaknya orang orang tidak curiga atau berspekualsi kalo kematian Tyona dan Jeffrey itu penyebabnya adalah kita." tegur menantu paling muda rumah Djung, Renjana.

"tidak usah, mas Mahen saja tidak bersusah payah menangisi orang tuanya."

"Hakiel, dia mertuamu." sela Jevinar kesal.

"maaf Jevi, aku tidak menanggap dua orang itu mertua karena aku dan mas Mahen menikah tanpa restu mereka."

"dasar tidak ada otak." hardik Renjana.

"kau pikir aku saja? Jevi dan Jendral juga sama seperti ku!"

"huh? aku dan Asaka juga! nikah diluar restu orang tua Asaka. Tapi siapa juga yang peduli! persetanan dengan warisan Djung, aku menikah dengan Asaka tidak bermaksud mengincar warisan itu." ocehan Renjana berhenti ketika melihat tiga Djung berjalan kearah mereka.

"ada apa?" tanya Jevinar pada Jendral.

"bubu dan papa mau dimakamkan sekarang, kalian ikut tidak?" saut Mahen.

"tidak, aku capek. Dari Kanada ke Indonesia langsung menyambut tamu yang melayat itu sangat melelahkan, mas." respon Hakiel sudah diduga Mahen tadi memang benar.

Mahen mengangguk sebelum beranjak keluar menghampiri ambulan yang sudah datang menjemput peti kedua orang tuanya.

"well, Jevi sama Renjana juga dirumah?"

"ya." saut Renja.

"okay, aku sama bang Jendral kedepan dulu. Kalian istirahat aja, semuanya biar diurus sama bibi." jelas Asaka mengusap surai Renjana, "untuk kedepannya setelah acara ini nanti kita bahas, sayang." bisiknya diangguki Renjana.

seperginya Asaka dan Jendral, ketiga menantu Djung itu melengos masuk menuju kamar yang paling tuaㅡMH Djung.

"ughhh, melelahkan.." keluh Hakiel.

"tau begini aku kemarin tidak ikut, huh! aku pikir asisten Tyona mengabari mas Mahen dengan membawa kata darurat itu karena Tyona ingin menjodohkan mas Mahen." lanjut Hakiel.

"astaga.. Hakiel, udahlah."

"tidak bisa Renjana, aku.. masih kesal saja kalau Tyona itu tidak bisa menerima ku karena mas Mahen dan aku bertemu diBar! Tyona berpikir aku ini submissive murahan maka dari itu aku tidak diterima." keluh Hakiel, berkedok curhatan.