Kiss And Tell

747 78 19
                                    

Sifra Maree

Aku tidak tahu apa yang kupikirkan ketika aku menulis surat lamaran pekerjaan beserta daftar riwayat hidup dan mengirimkannya pada email Celeste Hotels.

Dan aku sangat tahu bahwa perusahaan itu milik Jeon Jungkook. Yeah, I know. Tapi aku melamar pekerjaan di sana sebagai PA karena memang aku direkomendasikan oleh teman di kantorku dulu, namanya Samantha. Dia mengatakan bahwa Celeste Hotels & Resorts membuka lowongan pekerjaan sebagai PA untuk COO Jeon Jungkook.

(*COO = Chief Operating Officer)

Baru-baru ini, PA dari Jeon Jungkook keluar dan meninggalkan pekerjaannya dikarenakan dia mendapatkan tawaran pekerjaan lebih besar lagi di perusahaan lain.

Meskipun sebenarnya aku tidak berpengalaman dalam PA, namun aku pernah menjadi sekretaris dulu. Not sure if those two are the same things. Tapi intinya, aku melamar pekerjaan sekarang.

Aku sudah tahu apa konsekuensi yang akan kuhadapi untuk menjadi PA dari Jeon Jungkook. Tentunya adalah bertemu dengannya lagi setelah tujuh tahun.

Aku tidak mengerti dengan takdir. Dia suka sekali mempermainkan jalan hidup seseorang. Tujuh tahun yang lalu, aku marah pada Jeon Jungkook karena dia menikah dengan seorang actress. Walau aku tidak ada alasan untuk marah padanya, tapi aku kesal dan akhirnya berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan melupakan Jeon Jungkook juga tidak akan pernah ingin bertemu dengannya.

Tapi sekarang, justru aku berada di depan headquarters Celeste Hotels & Resorts. Ada interview di pagi hari ini.

Aku masuk ke dalam dan ketika aku mengatakan apa tujuanku datang ke sini, aku langsung segera diarahkan untuk menuju ke sebuah ruangan di lantai 58.

Orang yang mengantarku—James Dean, ya itu namanya. Sepertinya orang tuanya penggemar James Dean sehingga memberi nama anaknya seperti itu—mengetuk pintu yang terlihat begitu elegant di hadapan kami.

“Come in.”

Saat sudah diizinkan untuk masuk, James Dean membuka pintunya. Hal pertama yang kulihat adalah ruangan ini begitu mewah. Dimulai dari lampu, sofa, curtain—semuanya terlihat mewah.

Aku juga melihat ada papan nama yang bertuliskan; Jeon Jungkook, COO disana. Oh shit, jadi aku langsung di-interview oleh Jeon Jungkook? Bukan dengan HR?

“Mr Jeon, Ms Williams is here.”

“All right. Terima kasih, James Dean.”

“Kalau begitu, saya akan keluar sekarang.” Lalu James Dean itu pergi dan dia menutup pintunya. Meninggalkanku berdua dengan Jeon Jungkook saja.

Jeon Jungkook memutar kursinya sehingga aku bisa melihat wajahnya sekarang. Dan jujur, aku gugup sekali. Jantungku berdetak sangat kencang dan aku yakin keringat mulai memenuhi tubuhku meskipun air conditioner di ruangan ini menyala.

Jeon Jungkook menatapku dari kursinya itu. Kemudian dia mengatakan, “Kau bisa duduk, Ms Stacy—oh no, my bad. I mean, Ms Williams.”

Fuck.

Dengan menggigit bibirku, aku pun duduk di hadapannya.

“So, kau melamar pekerjaan sebagai PA untukku di sini.” Katanya. Dia mengambil sebuah file dan mulai membacanya. “Padahal kau tidak memiliki pengalaman sebagai PA sebelumnya. Jadi, apa alasanmu melamar pekerjaan sebagai PA untukku?”

“Saya—”

“Tidak perlu begitu formal. We met before, right? Bersikap santai saja padaku.”

Aku membasahi bibirku dan menghela nafas sebelum akhirnya menjawab, “Aku . . .” tapi aku begitu gugup sehingga sulit untuk mengatakan apa yang ingin kukatakan. “Aku membutuhkan pekerjaannya.”

Cruel SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang