Clarity

454 64 14
                                    

Jeon Jungkook

Aku tahu bahwa apa yang baru saja kukatakan itu tentunya menyakiti hati Colette. Tapi kejujurannya memang seperti itu. Aku mencintai Sifra. Semua kejujuran akan menyakitkan, bukan? But what can I do? Colette harus tahu bahwa perasaanku bukan untuknya.

Colette menatapku. Tatapannya berubah menjadi datar, kemudian dia bertanya, “I beg your pardon?”

“Aku mencintainya. Aku mencintai wanita itu. Dan aku tidak bisa mengakhiri hubunganku dengannya.”

“So, what are you going to do? Tetap menjalin hubungan dengannya meskipun kau adalah suamiku? Jungkook, you can’t have three people in your marriage!”

“I don’t intend to.”

“Lalu apa? Kau akan menceraikanku?”

“Kupikir itu hal terbaik yang bisa kulakukan. Aku tahu kau akan semakin tersakiti, so I will let you go.” Ujarku. “Let’s get a divorce, Colette.”

Colette menaikkan alisnya. “Kalau aku tidak ingin bercerai, lalu bagaimana?”

“Aku tidak akan memaksamu. Tapi aku juga tidak bisa bersamamu. Aku tidak mencintaimu, Colette. I love her.”

“Dan siapa wanita itu? Who the fuck is she?” Colette berdiri dari kursinya. Dia terlihat begitu marah dengan tatapannya yang tidak berpaling dariku. “Selama kita menikah, kau tidak pernah seperti ini. Kau tidak pernah berselingkuh dariku. Aku tahu itu, karena semuanya begitu jelas. You are predictable, Jungkook. Namun entah kenapa, akhir-akhir ini aku seperti tidak mengenalmu. Kau berubah. Dan aku tidak tahu siapa kau.”

“I know and I’m sorry for that. Tapi, Colette, aku serius ketika aku mengatakan bahwa aku mencintainya. Siapa pun dia—kau tidak perlu tahu. Aku peduli padamu, tapi aku juga mempedulikan perasaanku sendiri. Dan perasaanku mengatakan bahwa aku harus bersamanya. Oleh karena itu, aku meminta padamu, to let me go.”

Colette menggelengkan kepalanya. “No. Never.”

“Then what can I do? Aku tidak akan memaksamu. Do whatever you want. The same goes for me.” Kataku. Kemudian aku bangkit dari kursiku.

Colette bertanya, “Kau mau ke mana? Menemui wanita itu?”

“Yeah.”

“Jungkook—”

“She needs me.”

“Tapi—”

“I’m sorry.”

🪐

Sifra Maree

Ketika aku sampai di rumah, Lucas ternyata sudah pulang. Na Jaemin yang mengantarnya. Baik sekali dia. Aku sepertinya banyak berhutang kepadanya karena terlalu baik pada Lucas.

Hari ini tidak terlalu melelahkan mengingat Jungkook melakukan pekerjaan di luar kantor. Aku memiliki sedikit waktu senggang untuk beristirahat dari pekerjaanku.

Sekarang ini aku sedang memasak untuk makan malam bersama dengan Lucas. Menu makan malam ini begitu sederhana, yaitu mash potato dan eggs benedict. Lucas yang memintanya.

Aku bisa memasak, walau tidak sepandai Mama. Namun aku tetap berusaha karena aku tidak ingin Lucas untuk memakan McDonald’s setiap hari. Meskipun sebenarnya aku tidak masalah, karena dia memang sangat menyukai McDonald’s.

Tapi tetap saja, itu junk food dan tidak baik jika dikonsumsi setiap hari.

Seusai memasak, kami makan malam bersama. Lalu aku mencoba memulai percakapan dengan Lucas.

Cruel SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang