Jeon Jungkook
“Wait. What?”
Sifra masih berdiri di sana dengan tangan yang disilangkan di dadanya. Sementara aku kembali dikejutkan dengan kalimatnya tadi.
Aku pun bangkit dan menghampirinya. “Come again?”
“Kau.”
“A-aku?” aku bertanya—untuk memastikan. “Kau bilang aku adalah Ayah dari anakmu itu? Apakah ini sebuah prank?”
Sifra menghela nafasnya. “No.”
“Then explain it to me. Karena aku tidak mengerti apa maksudmu.”
“Lucas—dia anakmu.”
“Are you pulling my leg?”
(*Are you pulling my leg = Apa kau bercanda? [Idiom dalam Bahasa Inggris])
Sifra kembali mengatakan, “No, Jungkook.” Dan aku tahu bahwa kali ini dia serius. “Aku tidak bercanda. Lucas memang benar anakmu. Well, aku bahkan tidak percaya bahwa aku mengatakan hal ini padamu sekarang.”
“Apa maksudmu?”
“Aku tidak mau memberitahumu mengenai Lucas. Ketika aku melamar pekerjaan di Celeste Hotels, kupikir aku bisa menyembunyikan semuanya darimu. Aku berusaha keras untuk mencegah Lucas bertemu denganmu. Tapi memang kurasa ini sudah waktunya untuk kau tahu semuanya.”
Aku menggelengkan kepalaku. “I don’t get it.”
“Kau pernah bertanya padaku tentang apa yang terjadi tujuh tahun yang lalu, bukan? Aku hamil. Itu yang terjadi.”
“Dan kau hamil . . . anakku?”
“Yeah.”
“Tapi aku menggunakan pengaman? Bagaimana bisa itu terjadi?”
“Aku juga tidak tahu. But it happened. Aku hamil. Pertama kali aku tahu adalah dua bulan setelahnya. Aku panik saat itu dan yang ada di pikiranku pertama kali adalah untuk melakukan aborsi. Aku berpikir keras, mencoba mengambil keputusan yang terbaik, karena di saat itu aku sedang berkuliah dan aku juga masih muda. Aku tidak siap menjadi Ibu. Papa dan Mamaku mengatakan bahwa aku bisa melakukan apa pun yang aku inginkan dengan bayinya. Mengaborsi atau mempertahankannya—itu semua pilihanku. Mereka akan mendukungku dengan apa pun keputusanku. Selama dua pekan aku terus berpikir, sampai akhirnya Lily, temanku, dia mendapatkan informasi tentangmu. Lily mengatakan bahwa setidaknya kau harus tahu mengenai kehamilanku. Jadi kuputuskan untuk mempertahankannya. Untuk sementara waktu. Tapi ketika aku mendengar berita bahwa kau akan menikah, aku mengurungkan niatku untuk memberitahumu. Karena untuk apa juga kau tahu? Kau akan menikah dan mungkin memiliki anak dengan istrimu. Aku tidak ingin merusak hal itu, jadi aku memutuskan untuk tidak peduli lagi tentangmu. Aku mempertahankan Lucas dan membesarkannya seorang diri. Well, tentunya dengan bantuan Lily dan orang tuaku.”
Penjelasannya yang begitu panjang membuat tubuhku lemas. Tapi bisa kuketahui bahwa Sifra tidak bohong kali ini. Dia mengatakan kebenarannya. Bahwa anak itu—Lucas—adalah anakku.
Walau sebenarnya aku masih tidak mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi. Sifra hamil dan itu karenaku. Aku pakai kondom saat itu.
I remember it. All too well.
“Were you going to tell me this never?”
“Kupikir itu yang terbaik. You are married, Jungkook!”
Aku marah ketika Sifra terus mengatakan itu. “I know. Tapi haruskah kau melakukan itu? Kau berniat untuk tidak pernah memberitahuku mengenai anakku sendiri? Are you insane?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Summer
Fanfiction7 tahun yang lalu, aku dan dia bertemu. Di musim panas. Aku tidak menyangka bahwa diawali dengan perkenalan secara tidak sengaja di pub, membawaku pada ciuman-ciuman kecil yang diberikannya hingga aku berakhir di ranjangnya. Dan setelah tujuh tahun...