Sifra Maree
Sekarang aku berhadapan dengan Colette. Rasanya begitu aneh. Tapi bukan hanya aneh, melainkan membuatku panik. Tiba-tiba Colette membicarakan tentang perselingkuhan yang dilakukan Jungkook.
Dengan berusaha untuk tetap tenang, aku mengatakan, “Bagaimana kau bisa yakin bahwa Jungkook berselingkuh? How did you arrive at that conclusion?”
“I just did.” Katanya tanpa ragu. Dia pun menjelaskan. “Aku tahu suamiku. Jungkook itu tipe pria yang tidak suka membuang waktunya di luar melakukan hal-hal tidak penting. Bahkan dengan teman-temannya saja, dia jarang bertemu. Tapi akhir-akhir ini, dia selalu pulang larut malam. Namun yang lebih mengejutkan adalah dia tidak pulang ke rumah semalam. Dia tidak memberitahuku ke mana dia pergi. Aku khawatir padanya. Tapi aku juga mengkhawatirkan hatiku sendiri. Aku takut jika semisal aku mengetahui bahwa dia berselingkuh. Menemui wanita lain di belakangku.”
“Sebagai wanita, aku mengerti perasaanmu. Tapi menurutku, kau harus bicarakan ini dengan Jungkook. Kalian berdua membicarakannya dan menyelesaikannya sendiri. Mungkin saja apa yang kau pikirkan tentang Jungkook itu tidak benar.”
“Aku tidak bisa, Sifra.”
Aku bertanya, “Kenapa tidak bisa?”
“Jika aku bicara dengannya, Jungkook akan terus menyangkal dan tidak akan mengakui bahwa dia berselingkuh.”
“Then try again. Sampai dia mengakuinya. Tapi jika dia tidak mengakuinya, mungkin dia bicara kejujurannya. Dia tidak berselingkuh.”
Kalimatku terdengar seperti solusi yang bagus untuk Colette. Tapi dia justru menggelengkan kepalanya. “I can’t. Untuk itu aku datang kemari dan menemuimu. Ada sesuatu hal yang ingin kumintai pertolongan darimu.”
“Apa?”
“Bisakah kau beritahu aku ke mana saja Jungkook pergi setelah dia pulang bekerja?”
What did she say? Apa aku tidak salah dengar?
Aku ingin membuka mulutku dan bicara, tapi Colette lebih dulu memotong. “Hear me out first. Ini akan terdengar gila. Tapi aku butuh kau untuk melakukannya. Kau adalah Asisten Pribadi Jungkook dan tentunya kau dekat dengannya. Kau bertemu dia setiap hari di kantor. Bisakah kau beritahu aku apa saja yang dilakukannya saat di kantor dan ketika dia sudah pulang.”
“Colette, aku dan Jungkook—aku tidak dekat dengannya sama sekali. Dia adalah boss-ku dan aku bekerja untuknya. Kami tidak sedekat yang kau pikirkan. Aku tidak bisa lakukan itu.” Itu merupakan kebohongan terbesar yang pernah kukatakan.
Sejujurnya, aku tidak bisa berbohong. Aku tidak pandai melakukannya. Tapi apa yang baru saja kukatakan pada Colette itu benar-benar gila. Aku tidak percaya bahwa aku membohonginya.
“Please? I beg you, Sifra.”
“Colette, aku benar-benar meminta maaf sekali, but I can’t do it. Jika Jungkook tahu, dia akan marah dan memecatku.” Dan itu tidak mungkin terjadi. Semarah apa pun Jungkook padaku, dia tidak akan mungkin memecatku. Because I know him.
Aku juga tidak bisa melakukannya karena memang Jungkook berselingkuh denganku. Mana mungkin aku memberitahu Colette tentang itu?
“Aku akan membayarmu, Sifra. Berapa pun yang kau mau.”
Aku menggelengkan kepalaku. “Colette, aku tetap tidak bisa. Dan ini bukan persoalan apakah kau membayarku atau tidak.”
“Aku—aku tidak tahu harus melakukan apa, Sifra. Aku yakin Jungkook itu berselingkuh and I don’t know what to do.”
“Bagaimana kau bisa yakin? No body, no crime.”
(*No body, no crime = Tidak ada bukti yang kuat untuk menuduh seseorang)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Summer
Fanfiction7 tahun yang lalu, aku dan dia bertemu. Di musim panas. Aku tidak menyangka bahwa diawali dengan perkenalan secara tidak sengaja di pub, membawaku pada ciuman-ciuman kecil yang diberikannya hingga aku berakhir di ranjangnya. Dan setelah tujuh tahun...