Sifra Maree
Aku keluar dari ruangan Jeon Jungkook dengan senyum tidak berhenti muncul di bibirku. Sungguh, aku tidak menyangka bahwa kami akan bertemu lagi. Dan ciuman tak terduga itu—was worth all the wait.
Jeon Jungkook mengatakan bahwa aku sudah bisa mulai bekerja besok. Untuk sekarang, dia memiliki jadwal meeting di Bath, jadi aku bisa pulang lebih dulu dan kembali besok.
Sekarang ini, aku sedang menunggu untuk lift nya terbuka agar aku bisa turun ke bawah.
Namun, ketika lift nya terbuka, senyumku pudar saat aku melihat siapa yang muncul di sana. Colette Patricia Anderson. Actress terkenal di Hollywood yang juga berstatus sebagai istri dari Jeon Jungkook.
Dia bersama dengan seorang bodyguard. Meski dia memakai kacamata hitam, aku tahu bahwa itu Colette dan tentunya dia ingin mengunjungi suaminya.
Colette melepas kacamata nya. Ketika dia melihatku, dia memberikan senyum padaku. Yang tentunya juga aku membalas senyumnya itu.
Kuperhatikan dia yang perlahan berjalan menuju ke ruangan Jeon Jungkook.
Sepuluh menit yang lalu, aku dan suaminya sedang berciuman begitu panas seakan-akan dunia berakhir besok. Aku tahu bahwa itu merupakan perbuatan yang begitu jahat.
Tapi Jeon Jungkook lebih dulu menciumku. Even tho I kissed him back, but still—okay, let’s talk about something else.
Aku masuk ke lift nya dan menekan tombol GF. Setelah itu aku mengambil ponselku dan menghubungi Lily.
“Lily, halo?”
“Oh, Sifra. Bagaimana interview nya? Apa berhasil? Kau diterima bekerja di sana?”
“Well, aku ingin memberitahu dua kabar. The good and bad news. Kau mau yang mana dulu?”
“Good news.”
Aku membasahi bibirku, “Ya, aku diterima bekerja sebagai Personal Assistant untuk Jeon Jungkook. Dia yang melakukan interview nya secara langsung. Aku bisa mulai bekerja besok.”
“I knew it. Kau itu pekerja keras, Sifra. Mereka akan rugi jika tidak menerimamu bekerja di sana.” Katanya, mencoba memberiku semangat. “Lalu, apa kabar buruknya?”
“I kissed Jeon Jungkook—no, technically, he kissed me. But I kissed him back.”
“Apa? Kau gila, ya?”
“Aku tahu itu salah, tapi—”
“Jadi dia mengenalimu? Bahwa kau adalah Gwen Stacy dari tujuh tahun yang lalu?”
Aku menghela nafasku. “Ya. Dan dia begitu kesal ketika tahu bahwa aku membohonginya. Dia bahkan menyewa SIS untuk mencari identitasku, tapi dia tidak menemukannya. Karena memang tidak ada Gwen Stacy yang tinggal di South East. I mean, well, tentunya ada. Tapi mungkin bukan aku.”
“Aneh sekali. Setahuku dari beberapa artikel mengenai Jeon Jungkook, dia itu selalu tertangkap paparazzi sedang bersama dengan wanita berbeda di setiap malamnya. Jika seperti itu, seharusnya dia sudah melupakanmu.”
“That’s what I’m saying.” Kataku. “Artikel tentang Jeon Jungkook mengatakan bahwa dia itu manwhore. Semua wanita yang tidur dengannya hanya menjadi one night stand saja, tidak pernah lebih. Namun kenapa semua berbeda ketika denganku?”
“Maybe he fell for you?”
“As if.”
Lily mendecak. “Who knows? Dia tidak mungkin segila itu sampai menyewa SIS untuk mencari tahu identitasmu jika dia tidak jatuh hati padamu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Summer
Fanfiction7 tahun yang lalu, aku dan dia bertemu. Di musim panas. Aku tidak menyangka bahwa diawali dengan perkenalan secara tidak sengaja di pub, membawaku pada ciuman-ciuman kecil yang diberikannya hingga aku berakhir di ranjangnya. Dan setelah tujuh tahun...