I Miss You

419 55 12
                                    

Sifra Maree

Jungkook dan Lucas tiba di rumah sekitar pukul 12:38 p.m.

Banyak sekali yang mereka bawa. Tapi aku bisa menebak bahwa itu merupakan makanan, namun selebihnya aku tidak tahu.

“Mummy!”

“Hi, baby. Jadi bagaimana tour di stadium Tottenham?”

“It was incredible.” Kata Lucas. “Aku senang sekali. Bahkan aku bertemu dengan dua pemain hebat dari Tottenham. Mereka memberikanku football shirt beserta tanda tangan juga.”

“Really?”

Lucas mengangguk. “Yes. And it was all thanks to Daddy. Dia membuatku bahagia hari ini.”

Tunggu. Apa aku tidak salah mendengar? Lucas memanggil Jungkook dengan sebutan Daddy? Apa yang sudah terjadi ketika mereka pergi berdua?

Kulihat Jungkook tersenyum begitu lebar saat mendengar Lucas memanggilnya Daddy.

“Oh, right, Mummy. Aku dan Daddy sudah makan siang bersama. Tapi tadi Daddy membelikanmu pasta untukmu makan siang. Here,”

Jungkook menambahkan, “Lucas memberitahuku bahwa kau suka pasta. Jadi aku berpikir untuk membelikanmu saja agar kau tidak perlu memasak untuk makan siang.”

“Thank you.”

“Think nothing of it, Sifra.”

Kemudian kami bertiga duduk di sofa. Lucas menceritakan bagaimana tour di stadium Tottenham nya padaku. Dia melihat dressing room, trophy room, the secret room—semuanya.

Aku bisa melihat betapa Lucas bahagia sekali ketika dia menghabiskan waktu dengan Jungkook hari ini.

Jungkook pintar sekali dengan memanfaatkan apa yang disukai Lucas untuk mengambil hatinya. Dia berhasil membuat Lucas nyaman dengannya, bahkan hingga membuat Lucas memanggilnya Daddy.

Waktu terus berlalu sehingga Lucas harus istirahat karena dia sudah terlalu lelah setelah bepergian dengan Jungkook hari ini.

Ketika Lucas sudah masuk ke dalam kamarnya dan aku memastikannya yang tertidur sekarang, aku kembali ke sofa dan melihat Jungkook yang sedang memejamkan matanya.

“Hey,” aku duduk di sebelahnya. Lalu aku membelai pipinya. “Jungkook, kau bisa tidur di kamar jika kau lelah.”

Namun dia segera membuka matanya dan menggelengkan kepalanya. “Tidak. Tidak apa-apa.”

“You sure? Kau terlihat kelelahan.”

“Sedikit. But I’m fine. Yang terpenting Lucas bahagia hari ini,”

“Yeah, he is.” Kataku. “Terima kasih karena sudah membuatnya bahagia. Kau benar-benar orang tua terhebat di dunia ini.”

“Aku orang tua terhebat karena mengajaknya pergi ke stadium Tottenham? No, Sifra. Aku masih jauh dari kata hebat. Kau membesarkannya seorang diri. Kau jauh lebih hebat daripada aku.”

“Tidak. Kau tetap hebat meski kau tidak membesarkannya, Jungkook. Kau melakukan suatu hal yang bahkan tidak bisa kulakukan. Aku tidak mengerti sepak bola, jadi aku tidak tahu bagaimana harus membuatnya senang. But you did it. Lucas bahagia hari ini. Itu semua karena dirimu.”

Jungkook tersenyum. “Thank you.”

“By the way, apa yang terjadi? Lucas memanggilmu Daddy. Bagaimana kau bisa melakukannya?”

“Well, aku tidak melakukan apa pun. Tapi Lucas mengatakan bahwa dia begitu bahagia hari ini. Dia berterima kasih untuk itu. Lalu dia bertanya apakah ada yang bisa dilakukannya untuk membuatku bahagia. Kukatakan bahwa dengan dia memanggilku Daddy akan membuatku sangat bahagia. Dia setuju.”

Cruel SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang