ONESHOT STORY OF KIM MINGYU X WONWOO
It's all about you and me; as a friends, couple, soulmate, roommate, and brother.
Boy x Boy
WARNING! Some mature content 21+!
Genre : Soft Romance, Comedy, Life, etc.
Other Cast : Seventeen members
Original Onesh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BGM : Katy Perry - Last Friday Night
***
Wonwoo's POV.
Ini malam jumat. Bagi orang-orang terutama Hoshi dan Seungkwan, adalah hal yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu sebelum akhir pekan tiba. Pikiran kami sebenarnya agak kacau belakangan ini karena project periklanan yang sedang kejar tayang hampir membuat kami tidak istirahat selama 3 bulan.
Mungkin mengambil satu gelas shot alkohol bercampur soju dan brandy akan membuat kami benar-benar mati di hari terakhir yang melelahkan. Siapa yang menolak cairan yang akan membuatmu black-out dan melupakan realitas sejenak?
Aku.
Lebih tepatnya karena aku tidak terbiasa untuk menari ditengah-tengah kerumunan dengan bau parfum yang bercampur keringat akan menusuk hidung bangirku. Itu menjijikan, tapi tidak ada yang menyangkal ajakan Hoshi jika ia memiliki ide cerdas untuk menarikku dalam masalahnya.
Kami sudah di bar langganan Hoshi dan Seungkwan, mereka sudah memesan beberapa botol yang akan membawa kami melayang tapi mereka juga belum kunjung menuangkan minuman itu dalam gelas yang sudah disediakan.
"Kenapa?"
Tanyaku penasaran, padahal mereka setidak sabar itu saat menarik pergelangan tanganku dan menyekapku di dalam mobil mereka. Mengunciku bahkan untuk melompat dari mobil saja tidak ada kesempatan. Tapi aku belum mau mati, kecuali malam ini aku keracunan alkohol.
"Menunggu beberapa temanku, mereka akan datang sebentar lagi."
Hoshi menata beberapa gelas di meja kami. Seperti menyiapkan hidangan untuk para tamu yang tidak aku ketahui sebelumnya. Padahal aku sangat anti untuk bersosial tapi entah kenapa kali ini aku tidak menolak untuk mengikuti permainan Hoshi. Seungkwan hanya duduk dengan ponselnya sejak tadi.
Beberapa waktu kemudian, Hoshi sedikit berteriak di dalam bisingnya ruangan penuh lampu sorot itu. Aku sedikit menoleh dan mendapati tiga orang lainnya datang mendekat. Satu dengan mata sipit persis Hoshi, satu berwajah kaukasia bermata coklat cerah dan satu lagi berkulit tan dan sepertinya sedikit lebih tinggi dariku.
Aku memandangi mereka yang saling menyapa dengan high five dan basa-basi biasa. Aku diam saja sampai yang tertinggi duduk di sampingku, tanpa bicara sedikitpun. Aku juga tidak terlalu suka berbasa-basi.
Hoshi menuangkan minuman kami dan aku baru sadar jika gelas kami ada 6 di meja. Aku pikir ini akan menjadi malam jumat yang hanya dihadiri dengan kebisingan Hoshi dan Seungkwan. Ternyata tidak.
Suara bising disco sudah mulai memekakan telinga. Aku melirik jam tanganku dan sekarang sudah pukul 11 malam, waktu yang cukup untuk memabukkan pikiran dan tubuhmu. Bahkan empat orang di depanku sudah menaruh wajah mereka di atas meja. Aku meraih botol brandy untuk ku tuangkan lagi di gelasku, tapi didahului orang disampingku yang menuangkan sendiri minumannya. Ia menatapku yang menatapnya kesal, mata kami terkunci dan dia tersenyum miring tiba-tiba.