ONESHOT STORY OF KIM MINGYU X WONWOO
It's all about you and me; as a friends, couple, soulmate, roommate, and brother.
Boy x Boy
WARNING! Some mature content 21+!
Genre : Soft Romance, Comedy, Life, etc.
Other Cast : Seventeen members
Original Onesh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WARNING 21+!
WARNING 21+!
WARNING 21+!
WARNING 21+!
WARNING 21+!
WARNING UDAH LIMA, JADI TOLONG BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! JIKA KALIAN MASIH DIBAWAH USIA 21 SILAHKAN HENGKANG DARI CERITA YANG SATU INI! BISA LANGSUNG SKIP KE HALAMAN SELANJUTNYA ATAU BACA CERITA YANG NOT RATED.
SEKALI LAGI, BIJAKLAH MEMILIH BACAAN!
***
Wonwoo's POV.
Kalian tau? Hal yang paling tidak aku sangka akan terjadi di kehidupanku adalah menikah. Aku seorang jomblo tulen sejak lahir dan walaupun aku pernah jatuh cinta, aku tidak pernah menganggap itu hal yang serius untuk dipikirkan. Aku akan berakhir dengan mengaggumi dari jauh dan berharap bahwa tangan yang mereka genggam adalah tanganku.
Klise seperti khayalan semata.
Tapi memang benar. Kepolosanku di dunia cinta dan mencintai, aku berakhir dijodohkan dengan anak dari teman orang tuaku. Aku tidak bisa menolak karena usiaku yang sudah hampir menginjak kepala 3 dan masih belum menemukan sosok yang pantas untuk menjadi pendamping. Atau lebih tepatnya aku tidak mau mencarinya.
Hari pertemuan kami dibilang sangat singkat. Tidak seperti di drama-drama dimana kami menolak untuk mengikat hubungan tanpa mengenal satu sama lain. Kami berdua menyetujui dalam diam sementara kedua orang tua kami mengoceh tentang pemberkatan, tanggal pernikahan, dekorasi dan keputusan apakah resepsi akan dilaksanakan indoor atau outdoor.
Aku dan lelaki di depanku tidak menggubris obrolan para paruh baya. Kami sibuk diam dengan menyantap steak yang sama sekali tidak menggugah selera. Sepertinya hanya aku karena bisa dilihat ia tampak nyaman menyantap daging berbaur dengan saus sembari mendengar orang tua kami mengoceh tentang mendapatkan cucu.
Aku bahkan tidak berpikir akan bergelung di atas ranjang dengan LELAKI YANG BAHKAN TIDAK AKU KENAL!
Keputusan yang buruk. Aku tidak mau tubuhku dilihat olehnya, walau nanti kami resmi menjadi sepasang suami suami. Tapi ayolah, apakah harus aku menerima perjodohan ini walau suara teriak penolakan sangat ingin aku lontarkan. Mengingat bahwa aku terlalu pasrah dengan kehidupan percintaanku, kalimat itu kembali tertelan saat aku meneguk minumanku.
Mata kami bertemu, dia juga sedang menyesap latte yang dia pesan. Sangat aneh meminum steak bercampur latte kecuali jika kau ingin mendapatkan kolesterol bercampur diabetes. Tapi aku harus mengingatkannya dan memperhatikan kesehatannya jika benar kami akan menjadi sepasang suami.
