Nostalgila

670 29 3
                                    

Attention!
Penulisan alur akan maju mundur. Kalimat italic nenandakan alur mundur. Pahami baik-baik karena semua ini adalah nostalgia.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

Semesta ini terdiri dari debu yang saling berikatan. Mengikat dan melayang di angkasa luas tanpa harapan. Semua seakan jauh untuk digenggam layaknya pasir pantai yang berdesir. Seketika ingin merasakan hangatnya air laut di siang hari. Mengusak ujung-ujung jari di pasir-pasir atau berlarian di lapangan luas.

Mungkin melihat uap hangat yang keluar dari hangatnya nafas di musim dingin. Saling melempar salju di penghujung Januari. Berakhir dengan saling mengenggam tangan untuk menghangatkan satu sama lain.

Atau keadaan dimana dirinya hanya bisa merasakan cinta. Membalasnya dan memberikannya lagi tanpa pamrih. Berakhir pekan dengan menyusuri taman kota atau sekedar bercengkrama sehabis menyantap sup rumput laut. Berjalan pulang dengan perasaan hangat dan berakhir berpelukan hingga pagi menjelang.

Ia... merasakan berbagai kenangan indah selama menapak. Memutar bagaimana rasanya sebuah pelukan bahkan hembusan nafas orang terkasih. Orang yang selalu ada di sisinya. Orang yang sekali lagi membuatnya menyesal telah meninggalkan luka lama.

"Perjuanganmu tidak sia-sia kawan."

"Aku kagum padamu dalam 7 tahun ini. Kau akan menjadi pelaut muda berikutnya!"

Pria itu, seseorang dengan usia tak terlalu tua untuk berbangga diri menyanjung bahwa ia menjadi salah satu manusia yang akan melihat bongkahan hidrogen dan helium dari jarak dekat. Membuktikan pada dunia bahwa ada ruang kosong yang melingkari semesta kita dan tidak berwujud atau terdeskripsi dalam narasi.

Di tahun ke 7, di usianya ke 25 tahun. Ia berhasil menjadi kandidat berikutnya untuk melihat bagaimana semesta yang sebenarnya. Bagaimana siang dan malam terbentuk dari mengorbitnya matahari dan bulan. Merasakan bagaimana melayang di angkasa dan membuat gumpalan mineral yang meliuk terbang di dalam kabin.

Ia akan bisa membanggakan itu semua.

Pria itu tersenyum lebar sembari menerima berbagai pelukan dan selamat dari para rekannya. Rekan yang berjuang bersama di antara calon-calon masa depan yang akan menyanjung dunia dengan sainsnya. Penemuan yang tidak akan pernah dilupakan oleh sejarah jika mendapatkannya.

Tapi ia melupakan sesuatu. Fakta yang sebenarnya menyakitkan dan ingin ia lupakan.

"Hai."

Pria itu menepi ke lorong setelah pesta besar dari para rekannya. Lebih tepatnya setelah melihat seseorang yang menyingkir dari aula itu, menatapnya penuh sendu dan marah hingga hilang ditelan kerumunan orang. Ia mengerjarnya keluar dan menemukan sosok yang sedang berjalan lunglai di lorong putih itu. Ia tau semuanya sedang tidak baik-baik saja. Sejak beberapa bulan lalu tepatnya.

LIVING WITH MEANIE | ONESHOT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang