Bab 24

262 35 10
                                    

Dalam beberapa hari ini, Jiah benar-benar dibuat gila. Mulai dari membisunya Kijoon. Kedatangan Dokter Park. Dan hari ini, dibukanya pintu kamar Jiah dengan lebar secara sengaja. Jiah merasa ia dipermainkan dengan semua ini.

Pelayan dirumah melayaninya dengan cepat, bahkan semua seakan sudah terkontrol dengan baik. Jiah semakin bingung kala ia mendapati dirinya kini tengah tersesat saat berkeliling rumah sendiri, ralat rumah Kijoon.

"Agashi." Sekertaris Yoon membungkuk hormat saat berpapasan dengan wanita yang kini tengah dilanda kebingungan.

"Dimana Kijoon?" Oke, untuk hal ini kita mulai merasakan keanehan yang benar-benar aneh. Jiah menanyai Kijoon? Can you imagine that?

"Tuan besar tengah berada di ruangannya Agashi." Jawab Sekertaris Yoon. Jiah mengangguk.

Saat Sekertaris Yoon meminta izin untuk undur diri, Jiah menahannya. Membawa sekretaris setia itu untuk berbicara empat mata. Dan wanita ini memilih untuk berbicara di perpustakaan, yang entah sejak kapan ia yakin bahwa ruangan itu ada di rumah ini.

"Apa aku boleh bertanya beberapa hal tentang Kijoon padamu?" Tanya Jiah. Sekertaris Yoon menunduk sopan. "Silahkan Agashi." Oh, haruskah pria yang usia nya lebih tua darinya ini berprilaku berlebihan?

"Berapa lama kau mengenal Kijoon?" Mulai Jiah. Sekertaris Yoon kembali menunduk.

"Sudah cukup lama Agashi." Jawabnya.

"Apa kau mengenal keluarganya?" Tanya Jiah lagi.

"Iya Agashi." Balas Sekertaris Yoon dengan sopan.

"Apa kau sudah mengetahui sebelumnya bahwa majikanmu itu mengalami gangguan jiwa? Semacam psikopat?" Dan Jiah langsung menembak dengan pertanyaan tajam. Sekertaris Yoon terdiam untuk beberapa detik dan ia kembali membungkuk.

"Saya tidak berhak untuk menjawab pertanyaan,-"

"Kau bilang bahwa aku diperbolehkan untuk bertanya tentang Ki Joon dan tentu saja kau akan menjawabnya." Potong Jiah. Ia tidak ingin Sekertaris Yoon menghentikan informasinya, karena itu akan semakin menyiksanya.

"Maaf Agashi tapi itu bukan kuasa,-"

"Kumohon, hanya kau yang dapat membantuku." Lirih Jiah. Dengan tatapan sendu memohon bantuan dari pria itu.

Sekertaris Yoon menutup mata dan menghembuskan nafas pelan. Ia rasa, jika membuka sedikit masa lalu Tuannya, emosi yang akhir-akhir ini memenuhi rumah ini dapat teredam.

"Tuan tidak mengalami gangguan mental, baik skizofernia, maupun psikopat seperti yang anda sampaikan Agashi,-" Mulai Sekertaris Yoon. "Ini seperti sebuah trauma masa lalu."

Ji ah terhenyak.
Trauma masa lalu?

"Apa yang terjadi?" Tanya Jiah penasaran.

Sekali lagi Sekertaris Yoon menarik nafas dalam. "Dimasa kecilnya Tuan muda sudah mengalami banyak hal yang menyakitkan." Sebuah info yang membuat Jiah menganga.

"Ia kehilangan dua orang yang sangat penting dalam hidupnya tepat didepan matanya." Cerita Sekertaris Yoon.

"Mwo?" Tanya Jiah penasaran.

"Ketika itu dirinya masih berusia 10 tahun. Dia melihat kakak perempuannya mati didepan matanya dan di hari yang sama teman kecilnya juga hilang entah kemana" Terang sekertaris Yoon.

Oke, untuk saat ini Jiah terdiam membisu. Ini bukanlah hal yang patut untuk dianggap remeh. Ini adalah sebuah kisah perjuangan hidup yang benar-benar berat. Dan ia mendengarnya untuk pertama kali.

"Anda begitu mirip dengan teman kecilnya, Agashi." Sekertaris Yoon kembali berbicara.

"Tuan besar begitu mencintai teman kecilnya, hingga ia merasa begitu kehilangan." Lanjut Sekertaris Yoon.

Teman kecil? Dirinya?

"Kenapa?" Tanya Jiah.

"Tuan menyuruhnya lari menghindari orang-orang tak dikenal itu, namun hingga saat ini Tuan tak pernah bertemu lagi dengannya."

"Lalu apa yang terjadi dengan Noonanya?"

"Pemabuk jalanan dan pelecehan seksual. Noonanya meninggal setelah dilecehkan oleh orang-orang yang tidak dikenal, dirinya yang masih kecil pun tak bisa berbuat apapun karena tubuhnya sudah habis dipukuli. Sehingga dirinya hanya bisa menatap Noonanya yang meregangnya nyawa." Jawab Sekertaris Yoon. Jiah bersandar dikursinya dengan refleks. Bahkan ia tak mampu menahan dirinya sendiri.

tbc~

Berasa another story Rope of Destiny ga sih ㅋㅋㅋㅋ

Selamat hari senin🌈

BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang