bagian tujuh

996 113 16
                                    

Tolong ingatkan sunghoon untuk bernafas sebentar, karena seharian ini dirinya mencari pekerjaan tapi sudah berpuluh kali dia di tolak. Entahlah, tapi pengaruh karena keluar dari caffe tempo hari membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan.

Sudah 4 hari sunghoon menganggur dan mencari pekerjaan tapi hasil belum terlihat. Sebenarnya sunghoon mau saja jika dirinya bekerja dengan jake, tapi toko kue atau koran paman park sedang tidak membutuhkan orang.

"udah 4 hari masa gue makan pake uang jake!" ujar sunghoon lalu dirinya duduk di kursi yang tak jauh dari toko bangunan yang buka.

Sunghoon melongarkan dasinya, terlalu pengap jika dia gunakan terus.

"biadab emang tuh orang tua buat gue susah mulu" sunghoon terus saja mengomel tak karuan.

Sunghoon mengerutkan dahinya saat seseorang duduk di sampingnya. Tidak sopan.

"kau park sunghoon?"

"iya, saya sunghoon, ada apa?" jawab sunghoon.

"yang kemarin keluar dari caffe pemilik keluarga jang?" sunghoon memutarkan bola matanya malas.

"iya itu saya"

"saya punya tawaran yang bagus untuk anda" sunghoon menoleh lalu tersenyum dengan antusias.

"tawaran? Tawaran apa? "

"iya, perusahaan saya sedang mencari staff di kantor cabang daerah sini, untuk menjadi kepala bagian" sunghoon menilik laki laki itu curiga.

"tapi saya hanya lulusan SMA mana bisa—"

"jadi kamu menolak?" sunghoon menggeleng.

"tidak, hanya saja saya terkejut dengan tawaran itu. Jabatan yang anda tawarkan untuk saya bukan main main"

"jadi kau meragukan dirimu sendiri? Jadi bagaimana saya bisa percaya" sunghoon terdiam.

"tidak, saya yakin saya bisa. Namun dengan tawaran yang tiba tiba apakah saya tidak curiga?" laki laki itu tertawa lalu menepuk bahu sunghoon dua kali.

"besok, jam 8 pagi temui saya di kantor, dan ini alamatnya" ucapnya lalu pergi begitu saja meninggalkan sunghoon.

Laki laki itu adalah heeseung, seorang pengusaha muda sukses dari keluarga lee dan memiliki perusahaan yang bergerak dalam cabang ekspor impor buah dan kuliner.

Bukan tanpa alasan dia menawarkan pekerjaan dengan tingkat tinggi pada sunghoon, tapi karena dia memang mencari sunghoon saja dari dulu. Dan, wajah itu tidak asing baginya. Seperti pernah melihatnya tapi diapun lupa.

Heeseung melangkahkan kakinya menuju mobil yang tadi dia bawa. Sebenarnya tadi dia sangat buru buru, tapi karena melihat sunghoon dia berhenti dan mampir sebentar, tidak begitu peduli dengan rapat yang telat, toh dia gak akan rugi.

Setelah menjalankan kembali mobilnya kearah kantor yang sebenarnya tidak begitu jauh dari jaraknya tadi, segera dia masuk kedalam ruangan untuk melakukan pertemuan yang sempat tertunda tadi.

Setelah berdiskusi baik dengan usaha dan cabang nya di berbagi daerah, akhirnya heeseung keluar dengan perasaan tenang.

"hee" heeseung menoleh lalu tersenyum melihat karina yang melambaikan tanganya. "miss u" ucap karina lalu memeluk tubuh pria yang sangat dia rindukan belakangan ini.

"kamu dari rumah sakit langsung kesini?" karina mengangguk didalam pelukan heeseung.

Merasa jika karina tidak akan melepas pelukannya, heeseung akhirnya menarik badan mungil karina untuk masuk kedalam ruangan miliknya yang pasti kosong.

sempurna | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang