bagian sebelas

833 93 5
                                    

dan disini kedua orang yang terduduk berdampingan dengan tangan yang mereka remas menghilangkan rasa canggung.

Mina dan sunghoon.

Duduk di kursi yang ada di dalam rumah sunghoon dan jake, serta heeseung yang ada di luar rumah dan jake yang ada di dapur menyiapkan minuman dan makanan untuk tamu nya.

Sunghoon yang terdiam akhirnya mengangkat kepalanya.

"aku mau denger penjelasan mama" ucapnya "dan alasan mama ninggalin aku" lanjutnya.

Mina mengikuti pergerakan sunghoon lalu menatap mata sunghoon yang juga menatap kedua matanya. Mina tersenyum lalu mengambil tangan sunghoon untuk dia berikan sebuah elusan yang selama ini tidak mina berikan pada putra nya itu.

"pertama mama minta maaf sama kamu, untuk alasan yang bakal mama omongin ke kamu" mina lagi lagi tersenyum tipis.

"kamu tau mama sama sama kehilangan ayah waktu itu? sampai mama ketemu sama papa nya heeseung, seneng? Jelas, mama seneng karena mama gak ngerasain kesepian lagi—"

"tapi aku yang lebih kesepian setelahnya" mina tersenyum manis kepada sunghoon lalu mengangguk.

"dan itu penyesalan mama selama ini. Mama ninggalin kamu di panti itu karena mama takut, papanya heeseung gak bisa nerima kamu sebagai anak mama. Pikiran mama kemana mana, mama takut omongan papa nyakitin kamu, atau mungkin papa bakal main fisik sama kamu, mama gak mau kamu tersiksa, dan mama takut kamu nolak sosok ayah baru"

"tapi mama salah, papa tiba tiba nanyain anak mama sebelum sama dia, dan mama jawab kamu ada di panti asuhan, papa marah sama mama, papa bilang kenapa mama tega sama anak mama sendiri—"

"kalo papa gak nanyain aku, mama ga akan cari aku?" mina menggeleng.

"mama pasti bakal cari kamu—"

"apa aku bisa percaya?"

"sunghoon, mama lakuin ini buat—"

"buat aku? Kalo buat aku mama seharusnya gak gini ma"

"sunghoon, maaf, ego mama saat itu tinggi, hanya mikirkan keadaan mama tanpa mama liat gimana keadaan kamu" sunghoon tertawa kecut.

"ego aku juga terlalu tinggi sekarang ma, terlalu sulit kembali sama mama" sunghoon bangkit dari duduknya berjalan kearah kamar yang ada di sana.

Namun langkahnya terhenti saat jake menahan tangan sunghoon. Jake menatap sunghoon dengan tatapan yang sulit di artikan.

"lo gak seharusnya kaya gitu hoon, gue emang belum pernah ngerasain gimana ada di posisi lo, tapi untuk kehilangan, kita sama sama pernah ngerasain. Sunghoon, mama lo udah jelasin semua ke lo, jangan tunda tunda kesempatan balik lagi sama mama lo, kita gak tau sampai kapan dia ada disini, jangan kalah sama ego atau lo bakal nyesel seumur hidup lo" sunghoon hanya diam, menunduk mendengarkan ucapan jake yang mengenggam lenganya.

"sunghoon, gak apa nak, untuk kamu mungkin susah, tapi mama cuma bener bener minta maaf atas kesalahan yang besar, mama juga maklum kalo kamu gak maafin mama, dan mama cuma mau kamu tau kalo mama gak pernah ninggalin kamu, mama sayang sama kamu" ucapan mina berhasil membuat kedua benteng yang sunghoon bangun kuat kuat hancur juga, air mata yang dia tahan, akhirnya meluncur di kedua pipi sunghoon.

"mama pamit, kapanpun kamu mau maafin mama, mama siap sunghoon" mina bangkit, lalu tersenyum pada jake yang sedang menatapnya.

"aku gak ngomong kalo aku gak maafin mama" langkah mina terhenti, menatap punggung sunghoon yang membelakanginya.

"aku cuma bilang ego aku lagi tinggi hari ini, bukan selamanya" air mata di pipi mina kembali meluncur saat ucapan sunghoon menyapa gendang telinganya.

sempurna | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang