bagian duabelas

819 89 10
                                    

1 tahun.

Setelah kembali pada sang ibu selama 1 tahun, apa yang takutkan jake tidak terjadi, sunghoon masih menjadi sunghoon nya yang dia kenal, tidak ada yang berubah sama sekali, kecuali hubungan jake dengan keluarga sunghoon.

Meskipun jake sulit bertemu dengan sunghoon karena sunghoon sibuk dengan kuliah s1 dan jake yang sibuk mengurus toko milik mina.

Jake sempat di tawari mina dan heeseung untuk belajar di tempat yang sama seperti sunghoon, di universitas terbaik kota ini, tapi cukup sadar diri dan dengan halus dia tolak.

Kehidupan jake juga lebih baik bahkan sangat baik, setelah mengurus 1 toko buku milik mina, jake lebih baik bahkan kini dirinya tinggal bukan di kontrakan tapi apartemen, berkat paksaan sunghoon.

Berhubungan dengan sunoo, masih. Sunoo terkadang menginap di apart jake jika hari libur.

Hubungan jake dan keluarga sunghoon sangat baik, bahkan sekarang dirinya diajak berlibur ke puncak sekarang.

"jake jake" jake menoleh saat heeseung memanggilnya.

"iya bang?" heeseung duduk di samping jake yang duduk di atas papan kayu depan vila yang mereka sewa.

"sunghoon bilang kemarin lo berantem sama dia? Bocil gak sunghoon berantemnya?"

Ah iya, permasalahan kecil selalu ada di dalam setiap hubungan, begitu juga dengan hubungan jake dan sunghoon.

"iyaa hahaha cemburunya gemesin bang, jadi suka gangguinya" jawab jake.

"cemburuan sih emang tuh anak" ucap heeseung lalu melipat kakinya dan memeluk kakinya sendiri "kalo sunghoon udah keterlaluan, lo bilang gue. gini gini gue abangnya, harus ingetin dia kalo udah berlebihan, begitu juga lo, lo udah gue anggap adek, gue gak mau adek gue di sakitin sama siapapun" lanjutnya.

"lo tau jake? Karina bilang sama gue ada potensi besar sunghoon bakal gak seperti ini, gue gak tau apa maksud dia bakal posotif apa negatif, tapi belajar dari 5 tahun gue pacaran sama dia, apa yang dia curigai bakal bener terjadi, makanya gue bilang gini ke lo"

"maksudnya, kak karina bisa liat masa depan?" heeseung mengangkat bahunya.

"gue kurang tau, yang gue tau dia bisa liat apa yang gak bisa kita liat" jake mengerutkan keningnya.

"maksudnya?"

"karina itu indi—"

"ngapain lo sama jake?" sunghoon yang baru datang langsung duduk di antara jake dan heeseung, meski heeseung harus bergeser sedikit agar sunghoon bisa duduk di sana.

Merangkul bahu jake yang ada di sampingnya lalu menatap heeseung dengan sinis.

"urusan ipar lo mana boleh tau" heeseung bangkit dari duduknya, menepuk celana nya yang kotor "balik lah gue, ada sunghoon suasana nya jadi freak" lanjutnya lalu pergi dari sana sebelum pukulan melayang dari sunghoon.

Sunghoon semakin mengeratkan rangkulan pada bahu jake, karena cuaca dingin teringat mereka ada di area pegunungan membuat keduanya nyaman dengan keadaan ini.

Jake melingkarkan tanganya pada pinggang sunghoon, lalu menyenderkan badanya pada sunghoon. Memejamkan mata, jake teringat pada ucapan heeseung beberapa menit yang lalu.

"hoon"

"kenapa jake?"

"lo mau janji gak sama gue?" sunghoon menempelkan pipinya pada puncak kepala jake lalu mengangguk.

"apa janjinya?" jake tersenyum sekilas, menatap kedepan dimana sungai buatan kecil ada di hadapanya.

"suatu saat rasa lo yang sekarang gak ada lagi buat gue, lo ngomong sama gue ya?" sunghoon diam mendengarkan ucapan jake.

sempurna | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang