bagian delapanbelas

704 68 8
                                    

"jake, cake ini niki suka gak ya?" jake memperhatikan cake coklat yang di tunjuk sunoo.

Jake hanya mengangguk.

"kalo pun niki ga suka, pasti dia bakal seneng, secara lo yang ngasih cake nya" sunoo hanya tertawa kecil mendengar ucapan jake.

Ya tidak salah, niki kan bucin.

"mbak, bungkus yang ini ya"

Ngomong ngomong, kedua laki laki itu sedang memilih cake untuk acara ulang tahun niki, sebenarnya sunoo yang ingin memberikan kejutan kecil pada pacarnya.

"gue kasih apa ya kado buat niki? Yang bisa buat niki makin sayang gitu sama gue" tanya sunoo.

Jake tersenyum jahil lalu menyenggol lengan sunoo.

"kasih 'semuanya'" sunoo mengerutkan dahinya heran.

"hah maksu— GILA LO JAKE" jake tertawa.

"emang apa maksud gue?"

"lo mau gue ngasih 'itu' sama niki? JANGAN BILANG IYA" jake menepuk kepala sunoo pelan.

"dek sunoo otaknya cuci yuk dek, masih kecil kamu" sunoo memutarkan bola matanya kesal, lalu menghempas tangan jake yang ada di atas kepalanya.

"omongan lo bikin ambigu" tukas sunoo "ayo ah makan gue bayarin." lanjutnya.

Jake dan sunoo kini duduk di meja restoran yang tidak jauh dari toko kue tadi, lantas keduanya memesan makanan karena perutnya sudah bernyanyi dengan riang kini.

"noo" sunoo yang sedang membuka ponselnya lantas mengalihkan atensinya pada jake.

"apa?" jake menghela, lalu mengeleng kecil.

"apa si? gue tau lo ada apa apa, bilang aja si jake, siapa? Sunghoon?" jake mengangguk kecil memdengar ucapan sunoo. Lantas sunoo menyimpan ponselnya setelah mengetikan pesan singkat pada niki.

'ini jake mau curhat bentar yaaa' kira kira begitulah isi pesannya.

"lo pernah gak ngerasa kalo orang yang kita sayang tiba tiba berubah?" sunoo memgerutkan dahinya.

"pasti pernah sih, lo buat salah sama sunghoon?" jake mengeleng.

"seinget gue enggak, terakhir kita ribut 2 hari yang lalu, udah"

"lo inget inget lagi jake, bisa jadi lo lupa udah janjiin sunghoon apa gitu terus sunghoon pundung tapi gak keliatan, atau mood nya gak bener, coba lo ajak dia ngobrol"

"ga ah, takut"

"kenapa sih?" jake menghembuskan napasnya kasar lalu menyenderkan bahunya pada kursi yang dia duduki.

"sunghoon kalo lagi serius tuh nyeremin" sunoo mengangguk benar juga ya.

"emang berubah apanya?"

"sikap, dia biasanya setiap malem pasti ke apart walaupun cuma buat makan, kalo gue telepon dia duluan, kadang kadang dia marah, pokonya dia bukan sunghoon yang gue kenal"

"lagi sibuk kali?"

"iya emang, event, gue gak paham tapi kan— ah udahlah"

"yang buat lo yakin dia berubah apa sih?" jake menatap sunoo sendu.

"kemarin kemarin gue call sama dia, ya biasa kita ngobrol. lo tau kan semenjak bazar deket kantor leon crop yang gue ketemu kak heeseung? Semenjak itu kalo gue nyuruh dia bilang i love u, dia bakal nanya nanya 'abis liat cowo ganteng?' ini enggak, dia bilang aja langsung. terus, dia gak ceramah waktu gue bilang kalo gue kangen bunda, menurut gue dia berubah drastis, sekarang dia juga jadi mudah marah" sunoo mengangguk anggukan kepalanya paham.

sempurna | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang