"nurut banget ya lo gue suruh diem bener bener diem" jake mendongak menatap sunghoon yang sudah berdiri di depanya dengan tangan yang dia masukan kedalam saku hoodie coklatnya.
"ya biar gampang di cari aja"
Sunghoon duduk di samping jake lalu menyenderkan badanya kekepala kursi halte yang kosong.
"laper banget gue"
"lo belum makan?"
Sunghoon mengangguk kecil. "ya lo belum makan mana bisa gue makan duluan?"
Jake hanya menunduk menyembunyikan senyumannya.
"gue tadi abis gajian" jake kembali menatap sunghoon dengan kening Mengerut "ayo makan gue traktir" lanjutnya.
Jake terkekeh lalu bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului sunghoon. Melihat jake yang berjalan terlebih dulu, lantas sunghoon berlari mengejarnya dan merangkul tubuh kecil jake.
"sadar diri dong mau di traktir tapi ninggalin" jake hanya mendorong tubuh sunghoon yang menurutnya terlalu kuat memeluknya.
"gue bukan boneka yang seenaknya bisa lo peluk" sunghoon Hanya tertawa kecil lalu melepaskan rangkulannya dan memasukan tangannya kedalam saku hoodienya.
"bintangnya banyak" ucap sunghoon tiba tiba.
Jake mengadahkan pandangannya keatas menatap langit yang menurutnya cantik, lalu menoleh kesamping dimana sunghoon menutup matanya sambil menatap langit. Sorot bulan membuatnya terlihat sangat tampan.
"hm, cantik" ucapnya dengan senyuman tergambar.
Sunghoon menoleh kearah jake lalu tersenyum manis saat mendapati jake sedang menatapnya, membuat jake membuang pandanganya ke arah lain.
"tapi jake, lo pernah mikir gak sih?"
"mikir apa??"
"kenapa gue ngelakuin ini ke lo"
Jake lagi lagi mengerutkan dahinya binggung.
"traktir? Ya karena lo abis gajian?" sunghoon tertawa tanpa menoleh kearah jake.
"bukan itu elah"
"terus?"
"kenapa gue rela kabur, kenapa gue rela keluar malem buat lo yang sakit, kenapa gue rela tidur di kasur tipis selama ini? Yakin gue cuma ngasih ke lo karena lo temen gue?" jake terdiam.
"maksud lo?"
"ga ada yang gratis" jake membulatkan matanya.
"gue harus bayar semua gitu?! Hoon uang gue cuma cukup gue sewa kontrakan doang" sunghoon tertawa lalu menghentikan langkahnya dan berdiri menghadap jake.
"ini mana jake yang lulusan terbaik?" ucap sunghoon sambil mengusak rambut jake.
"ya lo setengah setengah!"
"udah ayo masuk" setelah itu jake di tarik paksa oleh sunghoon menuju supermarket dan membeli ramen serta minuman untuk keduanya.
Karena cukup sepi, mereka memutuskan untuk memakan ramen di depan supermarket yang kosong berdua. Hanya ada mereka.
Setelah keheningan beberapa menit, akhirnya suasana tercairkan saat jake membuka obrolan.
"tapi beneran tadi maksud lo apa?"
"apa?"
"gak gratis?" jake menatap sunghoon "gak mungkinkan lo—" sunghoon mengangkat kedua alisnya saat jake mengantung ucapannya.
"gue?"
"lo suruh gue bayar?"
Dan tawa sunghoon mendominasi kesunyian keduanya, karena kesal sunghoon yang asik tertawa padahal jake sedang binggung setengah mati akhirnya jake menarik hoodie coklat sunghoon sampai sunghoon berhenti tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
sempurna | SungJake
Fiksi PenggemarTerlahir sempurna memang impian semua orang. Terlahir dengan lengkap tanpa kekurangan juga keinginan semua orang. Tapi tidak dengan jake. Dia benci terlahir sempurna. Dia benci terlahir dengan lengkap. Jake membencinya. "gw janji bakal terus sa...