duapuluhdelapan

780 72 3
                                    

sepanjang perjalanan, jake tidak hentinya tersenyum, tanganya tidak lepas dari genggaman tangan sunghoon, bahkan ketika sunghoon menyetir, tanganya masih setia mengengam tangan lawannya.

perjanjian— lebih tepatnya keinginan jake beberapa hari yang lalu untuk menghabiskan waktu hari minggu cerah ini.

"sunghoon" jake memanggil sunghoon dan berjalan disampingnya.

"iya?" jake terkekeh lalu memeluk tangan sunghoon.

"udah lama deh gak kaya gini, kangen" sunghoon mengangguk setuju lalu tangan kanan yang tidak di peluk jake menepuk pelan puncak kepala jake.

"iya, makanya semangat banget buat jalan jalan berdua"

"hoon, toko oleh oleh yuk!" sunghoon mengangguk tanda setuju, dengan itu jake menarik tangan sunghoon menuju toko pernak pernik cantik yang tidak jauh dari mereka berdiri.

mata jake berbinar, melihat banyak barang cantik yang berjejer rapih di rak berwarna merah muda. jake melepaskan tangan yang memeluk sunghoon, lalu berjalan kearah meja yang berisi gantungan kunci, tanganya mengambil gantungan kunci bergambar rubah dan menunjukanya pada sunghoon.

"lucu kan?!" sunghoon mengangguk.

"buat siapa?" jake menoleh, lalu memasukan nya kedalam keranjang kecil yang sunghoon bawa tadi.

"sunoo, kalo diliat nih ya hoon, mata sunoo tuh kaya rubah, galak, tapi gemes" jelas jake.

"cuma beli satu?" jake mengangguk.

"kalo banyak nanti sunoo ngelunjak" ucapnya. "HOON LUCU!" jake berlari kearah rak tinggi yang ada di depanya, lalu mengambil gelang cantik ditambah simbol love ditengahnya.

"buat siapa?"

"kak karina! kak karina baik banget, cantik luar dalam, love untuk rasa tulus dia jagain gue" jake berujar sambil tersenyum kearah sunghoon.

melihat senyuman manis jake, lantas ujung bibir sunghoon pun ikut tertarik keatas, lalu menepuk puncak kepala jake.

"sekarang cari buat bang heeseung" jake kembali berjalan, kini mengarah kearah perabotan. lalu tanganya mengambil panci kecil berwarna merah.

"itu buat bang heeseung?" jake mengangguk.

"buat bikin ramen" sunghoon tertawa kencang mendengar itu, lantas jake memukul pelan lenganya karena beberapa pengunjung menatap kearahnya dengan tatapan kaget dan binggung.

"berisik!" sunghoon menutup bibirnya lalu tersenyum tanda meminta ampun pada jake.

tidak jauh dari sana, jake melihat boneka bintang berukuran lumayan besar, sepertinya nyaman untuk di peluk.

"buat siapa?" jake menoleh kearah sunghoon menatapnya dengan gugup.

"ini... emm.. untuk winter, boleh kan?" sunghoon menatap kedua mata jake beberapa detik lalu mengangguk, meski hatinya berusaha menolak, tapi tidak tega melihat jake seperti ini.

"boleh" lain mulut lain hati, bukan itu yang diinginkan sunghoon. bagaimana pun winter adalah ancaman menurut sunghoon untuk hubungannya dan jake.

jake tersenyum, lalu memeluk boneka itu, tidak dia masukan karena tidak cukup di keranjang yang di bawa sunghoon.

"gue tau lo cemburu" jake menoleh kekanan dan kekiri lalu tersenyum tipis kearah sunghoon.

cup

kecupan ringan sunghoon dapatkan dari jake yang terkekeh.

"gue tetep punya lo sampe kapanpun sunghoon"

sempurna | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang