bagian sepuluh

892 93 9
                                    

"setelah ninggalin aku, mama balik lagi ke aku?" sunghoon tertawa kecut "kemana aja mama selama ini?" lanjutnya.

"sunghoon, mama cari kamu—"

"kalo mama cari aku, kenapa mama ninggalin aku di panti asuhan?" sunghoon mengalihkan tatapannya kesegala arah asal bukan pada heeseung ataupun mina yang berdiri di depanya.

"mama tau gimana sakitnya aku, gimana sedihnya aku di tinggal sama mama disana?" mina membeku mendengar kerkataan sunghoon, hati nya sakit mendengar ucapan jujur dari anaknya.

"setiap malem aku nungguin mama di depan gerbang panti asuhan, nungguin janji mama yang bakal jemput aku 2 bulan lagi, tapi sampai 3 bulan mama gak jemput aku sampai panti itu pindah tapi mama gak jemput aku sebagaimana janji mama. Setelah ngerasain kehilangan ayah, sunghoon di tinggal mama tanpa tau alasanya apa"

"sunghoon maafin mama—"

"sunghoon gak butuh minta maaf mama, sunghoon udah bahagia sekarang, walau tampa mama" mina hanya menutup matanya merasakan sakit yang begitu dalam saat kata terakhir keluar dari mulut sunghoon.

"nak, denger mama" mina maju selangkah, mencoba mengapai pipi putih sunghoon yang langsung di tolak sunghoon, sunghoon menjauh dari mina.

"sunghoon udah bilang, sunghoon gak butuh mama lagi"

Munafik.

Jauh dari lubuk hati sunghoon, dirinya justru sedang bersorak karena akhirnya bisa kembali melihat sang ibu yang baik baik saja, dan hatinya meminta untuk memeluk tubuh wanita itu.

Sunghoon rindu pada ibunya? Tentu. Bertahun tahun sunghoon mencari dan berharap sang ibu kembali padanya, bahkan sebelum tidur sunghoon selalu meminta pada tuhan untuk mengembalikan ibunya kedalam pelukanya.

Namun entah rasanya begitu sakit saat dia mengingat bagaimana manisnya ucapan janji yang pernah mama ucapkan di depan gerbang panti asuhan, berjanji hanya diam disini 2 bulan justru 13 tahun dirinya memdekam di tempat itu.

"pulang ma, udah malem" ucap sunghoon. mina sedikit mengambarkan senyumnya, setidaknya sunghoon masih peduli padanya.

"mama tau kedatangan mama ini tiba tiba, dan buat kamu kaget, mama besok mampir"

"gak usah, ga akan ada orang di rumah" dingin. Hanya itu aura yang sunghoon keluarkan saat ini.

"sunghoon—"

"aku bilang pulang"

Heeseung menarik mina yang hanya diam dengan air mata di pipinya menatap sunghoon, sebenarnya heeseung diam karena tidak ingin ikut campur dengan urusan ibu dan anak itu.

Setelah kepergian mina, jake menyentuk pundak sunghoon yang membelakanginya.

"hoon—"

"masuk jake" jake hanya diam sebentar lalu membuka pintu yang dari tadi tertutup rapat.

Sunghoon masuk setelah jake, lalu melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi, membersihkan diri yang lengket karena bekerja dan bermain seharian tadi.

Setelah selesai, sunghoon keluar dan giliran jake lah yang membersihkan dirinya di kamar mandi.

Sunghoon mengambil piring untuk meletakan roti yang dia beli tadi, lalu menyimpanya di meja yang ada di ruang tengah, setelah bekerja kurang lebih 2 bulan keadaan kontrakannya lebih membaik, tidak sekosong pertama.

Jake keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil yang ada di kepalanya, rambutnya basah.

"sini duduk" jake menurut, duduk di samping sunghoon, memakan roti itu dengan diam.

sempurna | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang